“Mandalawangi-Pangrango” puisi oleh Soe Hok Gie
Senja ini, ketika matahari turun
Ke dalam jurang-jurangmu
Aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
Dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, dan hadapilah”
Dan antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun yang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
Djakarta 19-7-1966
Soe Hok Gie
terima kasih sudah mampir dan mengutip saduran puisi Soe Hok Gie. Soe Hok Gie merupakan senior saya di organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI). Dia adalah seorang aktivis di tahun 60-an dan juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI. Dia sangat rajin dan berani dalam menulis artikel untuk mengkritisi pemerintahan kala itu. Salam kenal dari tanah air Indonesia. 🙂
saya kagum dengan orang seperti Soe Hok Gie 🙂 salam kenal juga.
memang senior saya yang satu itu menjadi inspirasi saya untuk masuk organisasi Mapala UI. Berani menentang arus. salam kenal dari Indonesia. 🙂
Reblogged this on Nurhayati =)).
aku ijin mau copas ya…..
aku juga ngefans dengan pemikirannya Gie…walaupun aku bukan pecinta alam,,,, 😀
Cinta yang tidak bertepi, nafas cinta yang gelap tapi merasa angin rindu
cintaku dan cintamu adalah kebisuan semesta…Gie tetap menginspirasi meski telah berhenti berbicara, hingga kini…
Hidup, cinta dan air mata.
Tanpa pernah mengerti, mengapa kita ada disini.
Hidup = Keberanian menghadapi segala tanda tanya.