Pernahkah sobat sekalian diminta untuk menjadi moderator sebuah seminar/talk show/diskusi/sarasehan? Mungkin ada yang sudah, namun ada juga yang belum. By the way tak ada salahnya sobat sekalian membaca postingan berikut ini. Tak bermaksud menggurui atau merasa lebih baik dari sobat-sobat sekalian, just share pengalaman aja, barangkali bermanfaat 🙂
Langkah-langkah yang perlu kita tempuh untuk menjadi seorang moderator adalah:
- Menguasai topik permasalahan yang diseminarkan, kemudian menyiapkan kalimat pengantar sebelum mempersilakan pembicara angkat bicara. Syukur-syukur kita sebagai moderator sudah membaca makalah atau slide materi seluruh narasumber yang hadir.
- Mengetahui kondisi dan latar belakang audiens untuk memilih diksi (pilihan kata) dan kostum yang pas.
- Mengetahui profil dan kapasitas pembicara seminar sehingga bisa menggali lebih dalam kepada narasumber tentang materi yang diseminarkan. Tentunya tidak salah alamat dalam melontarkan pertanyaan.
- Mengetahui rundown acara, berapa durasi waktu yang disediakan untuk masing-masing narasumber, berapa lama waktu tanya-jawab yang disediakan, berapa sesi tanya jawab yang direncanakan. Kapan istirahat, kapan serius, kapan santai.
- Menyiapkan alert notes (kertas peringatan) untuk mengingatkan narasumber mengenai waktu yang tersedia. Misal, “Mohon maaf, waktu tinggal 5 menit lagi, mohon segera disimpulkan dan diakhiri..”; “Mohon maaf waktu presentasi bapak/ibu telah habis, mohon segera diakhiri. Terima kasih.. :)”; atau kata-kata lain yang halus dan sopan.
- Menyiapkan bloknote/ buku catatan dan ballpoint untuk mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh para narasumber, nantinya catatan-catatan kecil itu akan kita bacakan sebagai kesimpulan setelah sang narasumber selesai presentasi. Selain itu bloknote juga berfungsi untuk mencatat nama dan pertanyaan yang diajukan oleh audiens saat sesi tanya jawab berlangsung.
- Menyiapkan kostum yang sesuai dengan seminar yang kita moderatori. Untuk mengetahui kostum seperti apa yang sesuai, kita perlu koordinasi dan konsultasi kepada panitia. Apakah memakai batik, kemeja, baju koko, kaos, jas, atau yang lain, tentu kita sebagai moderator harus menyesuaikan dengan audiens dan pembicara. Jangan sampai kostum kita mbedani dhewe (beda sendiri).
- Menyiapkan jam tangan atau ponsel sebagai alarm atau count down waktu. Hal ini penting agar seminar yang kita pandu berjalan tepat waktu sesuai perencanaan dan tentunya tidak molor.
Saat hari H pelaksanaan seminar tiba. Apa saja yang harus kita lakukan?
- Datang lebih awal daripada peserta.
- Cek sound system, kesiapan slide materi (di mana lokasi folder penyimpanan file slide materi), letak ruang transit pembicara, letak toilet, cek nama lengkap dan gelar pembicara.
- Menjalin keakraban dengan para narasumber di ruang transit. Dengan cara ini kita lebih akrab dan lebih santai dalam memandu jalannya seminar. Tidak kaku dan tidak garing.
- Menyiapkan curriculum vitae kita yang nantinya akan dibacakan oleh MC sebelum kita maju ke podium moderator.
- Mempelajari curriculum vitae pembicara, pastikan kita bisa membaca dengan tepat isi curriculum vitae (CV) pembicara. Jangan sampai saat kita membacakan CV pembicara kita masih bertanya, “Mohon maaf pak/bu ini tulisannya apa?”. Pertanyaan itu membuat narasumber malu karena seolah-olah tulisannya jelek sekali sampai tak bisa dibaca.
[bersambung..]
saya jadi moderator belum sering mas.. kalau jadi MC alhamdulillah sering.. insya Allah tanggal 4 Juni saya jadi moderator semnas kimia.. kira-kira biar gak kehabisan kata-kata ada tips gak mas?
syukran bang zen, meski “tetot….!!” waktu saya menjadi momod sudah lewat T_T
Sangat bermanfaat 😀
Salam kenal ya,, semoga makin bertambah artikel2 bermanfaat sperti ini ^^
kesiapan fisik juga perlu lho ,, makan ,, cukup tidur ,, pakaian rapi ,, dandanan pas ,, jangAn lupa senyum 😀
saya belum pernah,,, 😛
cuma pernah jadi moderator di kelas pas presentasi hehehe, sama yak 😛
Alhamdulillah …
makasii bua postingannya.
sangat membantu.
insyaAllah.
*tapi deg2an, hehe
yarhamukaLlaah.. 😀
sama-sama mbak chae ^^
syukurlah kalau membantu..
semoga barakah yaa
*kalo gak deg2an berarti jantungnya dah gak mompa darah dong? 😀
makasih ya atas kunjungannya 🙂 ditunggu kunjungan2 berikutnya..
mas 3 hari lagi saya jadi MC di cara semnas gt. gmn hya tips biar yg kita sampekan gg garing + bs bikin suasana hidup trs ??
thx 🙂
kenali siapa audiens-nya dan perbanyak stok ice breaker yang banyak 🙂 semoga sukses ya MC-nya..
belom pernah nih jadi moderator. takut grogii 😦 . terus suasananya gak hidup dehh..
gimana nih sist, bisa kasi saran..??
terus mencoba.. sampai bisa 😀
saya sabtu besok ada persentasi dikampus saya
tpi saya gugup krna blum terbiasa, qra” gmna cra’a yah spya gk gugup, dan lncar menjawab smua pertanyaan”
tarik nafas dalam2, hembuskan perlahan.. anggap saja ngobrol dg kawan lama 😀
Saya besok mau jadi moderator workshop di kampus. pembicara pejabat di kampus. saya sendiri sebagai staf biasa… semoga lancar deh
aamiin.. maaf baru balas komentarnya. btw gmn kemarin acara workshopnya? sukses kan?
bismillah
semoga sukses ya..
good luck lah bwt smua org yg bwt website gini
aamiin yaa Rabb.. makasih banyak mas anang 🙂
Mas, sy mau jd moderator presentasi KKN, kira” tipsnya apa ya?
memang benar gan, moderator harus paham semua terhadap jalannya sebuah acara dan baik secara mendalam pada yang akan dibahas.
wah..Alhamdulillah informasinya sangat membantu sekali..
oh ya pak, mohon tips nya, saya seorang MC yang memang sudah sering membawakan acara akan tetapi acara yang saya bawakan bersifat hiburan dan training itu pun peserta paling banyak sekitar 200 orang..nah minggu ini saya akan mengisi kegiatan workshop dengan peserta sekitar 700 orang..bagaimana cara menguasai audience nya ya pak?terima kasih 🙂