//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Usai Terima CPR 101 Menit Akibat Tenggelam di Sungai Es, Balita Ini Selamat

Gardell Martin bersama ibunya, Rose

Gardell Martin bersama ibunya, Rose. (abcnews.go.com)

Seorang balita berusia 22 bulan bernama Gardell Martin dari Mifflinburg, Pennsylvania, Amerika Serikat terjatuh ke sungai es dan ditemukan tanpa ada tanda kehidupan, akan tetapi berkat usaha tim penolong secara ajaib ia kembali hidup. Martin menerima cardiopulmonary resuscitation (CPR) selama satu jam 41 menit tanpa henti dan pulih tanpa efek permanen pada tubuhnya.

Kisahnya disebut-sebut dokter sebagai mukjizat. Karena hanya selang beberapa hari setelah kejadian hidup mati tersebut dokter menyatakan Martin telah pulih sepenuhnya pada Sabtu (21/3/2015).

“Ini bukan hanya sangat langka karena kita berhasil menyelamatkan sang anak, tapi yang lebih menakjubkannya lagi tingkat kecepatan ia pulih dan kesempurnaan pemulihannya,” kata Dr Frank Maffei, direktur ICU anak di Janet Weis Children’s Hospital, seperti diberitakan ABC News dan dikutip dari Detikcom pada Sabtu (21/3/2015).

“Bintang serta bulan sejajar, dan Martin punya malaikat di bahunya,” lanjut Dr Maffei.

Martin dan dua kakaknya ketika insiden terjadi sedang bermain di luar rumah di daerah Mifflinburg. Martin menjelajahi daerah sungai beku yang mulai mencair dan tanpa disadari oleh kakaknya ia pun terjatuh.

Sang kakak, Greg (7), panik dan lari ke rumah sambil berteriak. Tetangga tak lama menemukan Martin tersangkut di ranting pohon, terendam air. Setelah tubuh Martin ditarik keluar dari sungai, kru ambulans yang datang tak menemukan detak jantung Martin dan mulai memberikan CPR.

CPR dilakukan tanpa henti selama 101 menit mulai dari ambulans, rumah sakit lokal, helikopter, dan sampai akhirnya tiba di ruang gawat darurat rumah sakit Janet Weis. Kondisi tubuh Martin yang dingin menjadi keuntungan baginya karena memperlambat metabolisme sehingga memberikan perlindungan dari kerusakan lebih lanjut.

Mengetahui hal tersebut Dr Maffei memerintahkan agar CPR terus dilakukan sambil perlahan suhu tubuh sang balita dihangatkan. Setelah tubuh perlahan hangat tim medis bisa mendeteksi ada denyut lemah dan tak lama jantung Martin pun kembali berdetak.

“Ini adalah kehendak tuhan. Saya tidak meragukan lagi bahwa ini adalah mukjizat. Tuhan menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat,” tutup sang ibu, Rose Martin. Dr Richard Lambert, dokter jaga di ICU anak rumah sakit Janet Weis mengatakan kasus Martin jatuh pada kategori “pemulihan ekstrem yang sangat sangat langka.”

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar