Sebaiknya Yamaha ngapain ya biar bisa ngelawan Honda?

Pic. Gauss JuraganHelm

motorrio.com – Gelombang Tsunami produk baru Yamaha sampai dengan yang terakhir Juni kemarin, MT-25, tampaknya masih akan berlanjut sampai akhir tahun ini. Entah produk apalagi yang akan dilaunching lagi, denger-denger sih masih ada underbone alias bebek baru yg bakal dilaunching.
MR ngga membahas produk baru Yamaha apa aja yang bakal muncul di artikel ini, karena para blogger ibukota pasti udah tau bocorannya dan bentar lagi bakalan banyak sapisut printilannya. Cuma pingin sedikit membahas, sesuai kemampuan MR – dibilang ngawur bin ngelindur opo maneh dipikir karo turu juga gapapa – apa sebaiknya langkah yang ditempuh Yamaha kedepan, baik dalam hal produk maupun marketing.

Pertama produk, kita udah tau kalo beberapa produk Yamaha terbaru bisa dibilang sedikit menyimpang dari khittahnya, dan akan lebih baik kalau dikembalikan ke khittah asalnya seperti produk Yamaha yang terbaru, Yamaha R25 dan MT25. Kenapa MR bahas R25 dan MT25? First, R25, produk Yamaha di kelas seperempat liter ini sedikit menyimpang dari DNA R-series yang selama ini memiliki image pure sports and track oriented, seperti R6, R1 dengan sedangkan R25, bisa dibilang beda, karena secara desain, malah mengarah ke YZF series (walaupun R1 aslinya juga berseri YZF-R) yang berdesain sport touring.
Mungkin Yamaha bisa berkaca ke Kawasaki, dimana Ninja 250 mengadopsi desain Ninja ZX10R yang beraliran “pure sport” yang akhirnya semakin laris manis, walaupun secara handling berada dibawah R25 bahkan CBR250. Demikian juga dengan MT25 yang kurang sangar di desain mukanya, utamanya headlampnya yang beralis ajaib.
Selain motor sport, di segmen matic, Yamaha N-Max 150 pun desainnya bisa dibilang sedikit keluar dari pakem Max-series yang juga berdesain sporty terutama di sektor buritan, andai saja lebih lancip bakalan keliatan aura sportnya, komplit wes…..harga murah, desain sporty jozzzzz!!

Lanjut yang kedua dari sisi marketing, setau dan sepengamatan MR, marketing Yamaha memiliki kelemahan, diantaranya di distribusi produk dan kontrol harga. Kita contohkan Honda dan Kawasaki yang saat produknya akan dilaunching sudah siap sedia di dealer, sedangkan Yamaha baru digerojok saat sudah launching – walaupun saat ini Yamaha sudah sadar dan sudah ready di dealer saat launching, sehingga tidak terjadi inden mengular yang bisa menyebabkan tidak terkontrolnya harga (upping price) saat permintaan meninggi namun barang tidak ada.

Demikian beberapa poin yang bisa dan perlu diperhatikan Yamaha di masa mendatang menurut analisa ngawur MR, atas perhatian dan perkenannya saya ucapkan terima kasih 😀

MR Contact
Email : motorrioblog@gmail.com
Google+ : motorrio
You tube : motorrio rio
Instagram: motorrioblog
Other blog : bikesandcarsworld.wordpress.com