Investor TBI Kelapa Gading Janji Untuk Mengurangi Kehancuran Habitat Orangutan

Sebagai salah satu bentuk upaya terhadap konservasi orangutan, Perusahaan bekerjasama dengan Ecositrop, Universitas Mulawarman (UNMUL) dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) membentuk tim Satgas Penyelamatan (Rescue) Orangutan dan melakukan pelatihan terhadap tim Satgas di MAE dan LYE untuk menangani orangutan yang ada di areal perkebunan. Pelatihan dilakukan pada tanggal 11-14 April 2012 dan dibuka oleh GM II, M. Yamin dengan pelatih dari Ecositrop UNMUL, Dr. Yaya Rayadin; BKSDA, Jarot Jaka M.; dan BPTKSDA, drh. Amir Maruf. Peserta pelatihan adalah tim Satgas yang beranggotakan 25 orang yang yang terdiri dari 23 orang dari pihak Perusahaan, antara lain EM MAE, M. Fantofani; EM LYE, Sucipto; Departemen Environmental, Suwadi dan Mujinius J.; Departemen LSD, Syahman M. dan Tri Yoga Nanda; asisten afdeling, paramedis, perawat dan security kebun serta 2 orang dari pihak BKSDA. Pelatihan Satgas dilakukan dengan pemberian materi secara teori dan praktek simulasi di lapangan.

Teladan Prima tangkap orangutan

Pelatihan diberikan dengan tujuan agar tim Satgas mampu menangani dan mencegah terjadinya konflik antara Orangutan dengan manusia di lingkungan perkebunan kelapa sawit sesuai dengan “Peraturan Menteri Kehutanan No P.48/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa Liar”. Pencegahan konflik bisa dilakukan dengan melakukan penghalauan orangutan atau translokasi/relokasi orangutan ke habitat yang lebih baik diluar wilayah HGU perusahaan.

Tujuan dari pelatihan ini agar tim Satgas mampu menangani dan mencegah terjadinya konflik antara orangutan dengan manusia di lingkungan perkebunan kelapa sawit sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan mulai dari pengenalan alat-alat dan perlengkapan obat bius yang digunakan dalam proses penanganan orangutan, blocking, penangkapan, evakuasi, relokasi dan pelepasan orangutan ke lokasi Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK). Dalam praktek simulasi, orangutan yang berhasil direlokasi ke KBK berjumlah 3 ekor, terdiri dari 1 ekor induk betina dengan 1 ekor anaknya betina (diberi nama Kanza dan Kanzi) dan 1 ekor jantan besar dan memiliki chivet (diberi nama Jomblo). Harapan ke depan dengan pelatihan ini tim Satgas Penyelamatan Orangutan yang terbentuk sudah terampil dalam melakukan relokasi orangutan yang ada di areal perkebunan kelapa sawit.

Leave a comment