MY HOTEL IN JEJU
Gue nginep tiga hari dua malam di Jazz Village pension house. Jangan heran sama istilah pension house. Awalnya gue pikir isitlah itu represents rumah tua model jaman dahulu kala (karena kebetulan, Jazz Village itu bernuansa old country banget). Tapi ternyata, kalo kita buka kamus, pension itu bisa juga diartikan rumah penginapan, hehehehe.
Baru lihat dari tampak luar, gue dan teman-teman langsung jatuh hati sama hotel ini. Model penginapannya mirip-mirip bungalow gitu. Ada beberapa rumah terpisah untuk para tamu. Unit yang gue tempati punya satu kamar tidur plus satu tempat tidur di ruang tengah, satu sofa 3-seated, satu pantry plus meja makan dan bangkunya, dan satu kamar mandi yang berukuran cukup besar (ada bathtub dan shower terpisah). Hotelnya bersih, nice furniture, dan ukurannya cukup luas untuk enam orang.
Gue suka banget deh nginep di sini. Meskipun tidak semua karyawannya pandai berbahasa Inggris, yang penting owner-nya itu friendly dan helpful banget. He helped us calling taxis, then he talked to the drivers (most of Korean taxi driver cannot speak English) to bring us to a fine restaurant where we could eat.
Sayangnya, tidak tersedia fasilitas wi-fi di dalam kamar. Kita harus nangkring di lobi, atau cukup duduk di ayunan depan rumah supaya gadget kita bisa menangkap sinyal wi-fi yang disediakan hotel. But you don’t have to worry… mereka menyediakan 2 buah unit komputer di bagian reception yang bisa kita pakai, for free. Kekurangan lainnya, there was no breakfast, no swimming pool (sebetulnya ada, tapi sepertinya sudah lama tidak dipakai), dan lokasinya agak jauh dari jalan raya.
The best thing about this hotel is the affordable price. Kalau dirupiahkan, satu unit kamar ini hanya 1,6juta per malamnya. Karena harga kamar tersebut dibagi untuk enam orang, jadi tidak terasa berat! Lagipula buat ukuran hotel di Korea, 1,6juta per malam untuk 6 orang itu sudah termasuk murah lho.
Kalau tertarik nginep di sini, bisa naik bis dari bandara kemudian turun di Jungmun Resorts. Dari Jungmun Resorts, tinggal naik taksi sekitar 10 menit.
MY TOUR GUIDE
Jika kalian perhatikan, tidak ada satupun Jeju travel review di blog gue ini yang menuliskan ‘how to get there’. Kenapa? Karena hari pertama, gue cukup naik taksi buat jalan-jalan di Jungmun Resorts. Kemudian hari ke dua dan ke tiga, gue pake jasa tour guide. Berkat salah satu review di Lonely Planet, akhirnya gue berhasil menemukan guide yang masih available. I had a feeling that he was going to be a right person to guide us.
Nama tour guide gue Andy Choi. He’s not a part of a big travel agency, he is running his own business instead. Meskipun bukan dari perusahaan besar, my friends and I were very satisfied with his service. Orangnya ramah, helpful, mau ikut mikir buat cariin makanan halal (yaah, at least tidak mengandung babi), enak diajak ngobrol, dan enggak suka perhitungan ini-itu. Asyiknya lagi, selama pergi bareng Andy, kita enggak pernah nyasar-nyasar (believe it or not, it often happens to other tour guide/taxi driver in Jeju). His GPS worked almost perfectly. Dia juga jago nentuin sendiri urutan tourist attraction dalam itinerary gue untuk mengoptimalkan waktu yang ada.
Menurut pengamatan gue, memang sebaiknya kita hire tour guide untuk jalan-jalan di pulau Jeju. Jarak tourist attractions-nya relatif berjauhan dan jarang terlihat ada public bus yang melintas. Beda dengan Seoul, di Jeju ini tidak ada train system sama sekali.
Selain pakai jasa tour guide, kita bisa juga sewa taksi seharian. Fixed rate-nya tidak jauh beda dengan tour guide. Tapiii, secara supir taksi di sana jarang banget ada yang bisa bahasa Inggris, bakalan agak susah ngejelasin isi itinerary kita ke mereka. Beda sama tour guide yang udah siap dengan itinerary kita sejak awal. Kalau sampai terpaksa sewa taksi, solusinya, minta tolong resepsionis hotel untuk menerangkan isi itinerary kita ke supir taksi. Alternatif terakhir ya sewa mobil without driver a.k.a nyetir sendiri. However, gue enggak menyarankan hal ini buat orang Indonesia secara posisi setir di Korsel itu kan berbeda dengan Indonesia.
Tips dari gue buat kalian yang ingin hunting tour guide adalah kalian harus ngerasa sreg sejak korespondensi pertama dengan mereka. Kalo gaya bahasanya aja udah nggak ngenakin, responsnya lelet, mendingan cari yang lain aja deh. A good travel guide could be your key to successful trip… and I really thank Andy for this matter 🙂
If you wish to travel with Andy Choi, you may visit his website at www.jejudotourguide.com. Just drop him an e-mail, complete with your planned itinerary, then he will reply your e-mail together with his proposed fee in a short time.
menarik sekali mba perjalanan ke jejunya, bikin cepat2 mau kesana. Btw brapa tarif tour guide waktu disana mba?
Hi Hendri… Yup… I liked Jeju rather than Seoul 🙂
Tarifnya 360,000 won selama 2 hari. Sudah termasuk sewa mobil, bensin, tol, parkir, uang makan guide-nya juga.
Hi! I am planning to go to Jeju Island end of next February and saw your blog on your tour guide when you were there. I have gotten a quote from Andy Choi as well. How was his service? Did you pay a deposit for booking his service?
Hi Kim Fong. My friends and I were very satisfied with Andy’s guidance. He was friendly, very helpful, and his English was perfect (I rarely found Jeju residents with pretty good English anyway) . We also never got lost during our Jeju tour with Andy (thanks to his GPS). Take note that many drivers in Jeju, even the local people, still sometimes get lost while trying to reach the desired tourism spot. And I didn’t pay any deposit to Andy. I paid him in cash on the my first day tour.
Thanks Riffasancati for your reply. Andy requested for a minimal deposit to book our hotel in Jeju. I think should be fine & fair for that. Thanks again!
You’re welcome 🙂
Yes, I think it’s normal if he’s asking you deposit for hotel. I also paid certain deposit, charged to my credit card, directly to the hotel.
Haloo mau tanya donk, itu rate 360,000won 2hari untuk berapa orang?
thanks
Halo Kelly… Harga dihitung bukan per orang, tapi per mobil dan jarak tempuh based on itinerary. Waktu itu saya pergi bareng 5 orang teman dan space mobilnya masih muat untuk taruh koper-koper besarnya kita.
Haiii Mba Riffa.. Kami berencana ingin mengunjungi Jeju Island juga. Setelah membaca pengalaman Mba Riffa, kami tertarik untuk menginap di Hotel yang Mba Riffa tempati (Jazz Village pension house) dan tour guide yang Mba Riffa pakai. Bagaimana cara kita dapat mengkontak Hotel dan tour guide tersebut? Apakah ada nomor telepon atau alamat email yang dapat kami hubungi? Terima kasih.
Hi Mia… saya korespondensi dengan mereka hanya via e-mail. Kamu bisa hubungi Andy, tour guide saya waktu itu, di jejudotourguide@gmail.com. Nanti Andy ini bisa bantu kamu arrange hotel di Jazz Village juga. Happy holiday yaa!
mbak ,kira” utk jasa tourguide andy ini jika di pakai 2org saja perharinya brp ya costnya?
apa kemana” menggunakan taxi nantinya?
Hi Elmicky… harganya tergantung mau ke mana aja perginya, jadi bukan berapa jumlah orangnya. In other words, harga dua atau empat orang tetep sama-sama aja. Anyway, Andy ini tour guide sekaligus nyewain mobil + driver. Jadi harga yang dia charge itu udah include mobil + driver + fuel.
hi mba Riffa,
aku lg proses deal sama andy choi, tp harganya 400.000KRW.
boleh tau destinasi wisata yg dikunjungi apa aja?
biar bisa dijadiin perbandinga 🙂
thx ya
Hi Ayu…
Detailnya ada di post gue yang lain yaa. Judul tulisannya: “My South Korea Trip Budget.” Selamat membaca 🙂