Nasi Instan, bolehlah sekali-kali

28 Juni 2013

Sudah hampir seminggu ayah berada di negeri sakura, dan untuk turis ndeso seperti Ayah ini, makanan menjadi salahsatu faktor penting untuk keberlangsungan hidup Ayah selama dinegeri Jepang.

Seperti kunjungan sebelumnya, ayah sudah membawa makanan dari negeri tercinta Indonesia. Selain makanan favorit orang Indonesia “Indomie selera ku”,  Ayah juga dibekali oreg tempe, roti dan tentu saja saus dan Kecap sebagai pelengkap. Sebenarnya selain bekal tersebut, nyaris saja Ayah membawa makanan terlezat di dunia “rendang”, namun sayangnya sebelum berangkat ke negeri para hokage, rendang didekat rumah sudah habis diborong seseorang.

Aktivitas sarapan pagi, tentu nebeng di hotel, menunya variatif, namun karena Ayah sedikit selektif memilih makanan yang halal, jadi makanan yang dikonsumsi hanya itu-itu saja.

Nasi+Grilled Makarel

Nasi+grill makarel, salah satu pilihan Ayah dipagi hari

untuk siang hari, berhubung lokasi training dengan hotel cukup dekat, jadi deh beberapa kali Ayah kembali ke hotel untuk menikamati makan siang dengan bekal dari Indonesia, sesekali mencoba Bento lunch di kantor counterpart dan tentu saja Sushi, bukan susi ya, hehehehe

??????????

Bento Lunch

Jika malam tiba, waktunya Indomie time, memang si Indomie ini benar-benar seleraku. Makan Indomie disini rasanya lebih nikmat daripada makan mie di Indonesia, mungkin karena ditambah rasa kangen tanah air kali ya, hehehehe, lebay. Sekali, dua kali, lama-lama bosen juga makan Indomie, harus cari alternatif nih.

Saat berkunjung ke supermarket di dekat hotel, om Iton dan teman-teman menemukan Nasi instan, mereka berencana mencoba nasi yang satu ini. Sedangkan Ayah, karena belum yakin dengan rasa nasi instan, hanya membeli salmon onigiri untuk makan malam.

??????????

Salmon Onigiri, bisa untuk pengganti makan (kalo makan 2 atau 3, hehehehe)

Melihat respon teman-teman cukup puas dengan rasa nasi instan ini, keesokan harinya, ayah tergoda untuk mencobanya, kembali ke supermarket dekat hotel, kebetulan untuk nasi instan yang akan dibeli, jika beli 6 sekaligus ada diskon tambahan, jadi deh Ayah membeli sekaligus 6buah nasi instan seberat 200 gram.

 

Nasi Instan 2

ini dia penampakannya

terus bagaimana makannya?

Sebelum dikonsumsi, sebaiknya Nasi instan dipanaskan dahulu menggunakan microwave, Ayah sendiri pernah mencoba mengkonsumsinya sebelum dipanaskan, rasanya tentu saja tidak senikmat sesudah dipanaskan.

Repot juga ya, kalau mesti dipanaskan di microwave, mungkin kesan itu yang pertama kali terbesit dibenak teman-teman sekalian. termasuk Ayah. namun di negeri sakura, microwave untuk memanaskan makanan mudah ditemukan, di supermarket, mini market, di hotel tempat Ayah menginappun tersedia di lantai tertentu dan itu free, alias gratis, sebagai salah satu service yang disediakan bagi pelanggan minimarket, supermarket atau hotel, untuk hotel, microwave biasanya terletak satu ruangan dengan vending machine. jadi jangan bingung untuk memanaskan Nasi instan di negeri ini

Microwave

Dipanaskan dulu menggunakan microwave

oh iya, yang perlu diingat sebelum mamanaskan nasi instan ini, adalah membuka penutup nasi (di salah satu ujung) sampai petunjuk garis.

NAsi instan 3

buka penutup disalahsatu ujung, sampai penunjuk garis putus-putus

Idenya kreatif juga nih, membuat nasi instan yang bisa di konsumsi sewaktu-waktu, akan sangat bermanfaat untuk keadaan darurat, karena bisa dikirimkan sebagai bantuan, tanpa perlu memasak nasi.

Iseng-iseng lihat tanggal kadaluarsanya, kaget juga tahun kadaluarsanya di 2014, artinya nasi ini tahan lebih dari 6 bulan donk

Nasi Instan4

Tanggal kadaluarsa (bener ngak ya ini tanggalnya)

lama juga ya, jadi mikir-mikir, aman ngak ya mengkonsumsi nasi instan ini? Nasi instan, bolehlah sekali-kali, hehehehe

Tinggalkan komentar