Menyambung kembali dua tulisan sebelumnya tentang parkiran khusus buat difable biker,” yaitu ini dan ini. Seperti kata orang bijak, rasanya kurang afdol kalo cuman ngritik tanpa ngasih solusi, minimal memberikan masukan. Nah artikel ini penulis maksudkan untuk memberikan masukan bagi pengelola parkir yang ingin mengaplikasikan fasilitas parkir khusus difable biker.

Kata Kuncinya Akses

Kata kunci untuk perancangan fasilitas ini adalah Akses. Akses ini terdiri dari

• akses lokasi parkir dari jalan yang berupa pintu masuk dan keluar
• akses dari pintu masuk ke lokasi parkir
• akses dari tempat parkir ke akses gedung yang umumnya berupa lift atau eskalator
• terakhir akses dari tempat motor diparkir ke pintu keluar yang kadang-kadang terpisah dari pintu masuk parkiran.

Mari kita bahas satu per satu.

Akses lokasi parkir, disini intinya pintu masuk. Seperti banyak kita lihat, biasanya pintu masuk untuk motor cukup sempit. Dan hampir dipastikan motor difable roda tiga bakalan gak bisa masuk. Inilah yang harus dirubah. Perlu sedikit dilebarkan agar motor difable beroda tiga bisa masuk.

Kebanyakan pintu parkir seperti gambar diatas, sempit, penulis tidak yakin motor roda 3 bisa masuk

Akses dari pintu masuk parkiran menuju lokasi parkir. Kalau ini menyangkut jalan yang akan dilalui menuju tempat dimana motor akan diparkir. Kebanyakan perpakiran jalannya sempit. Aspek lainnya adalah lokasi parkir khusus difable harus dekat dengan pintu parkir dan mudah, tidak perlu belok-belok.

Akses dari lokasi parkir ke gedung. Lokasi parkir motor difable jangan terlalu jauh dari lift atau tangga masuk atau eskalator menuju gedung utama. Contohnya untuk lokasi parkir mobil khusus wanita dekat dengan lift atau akses masuk gedung.

Akses keluar parkir. Kalau masuk mudah, keluar susah tentu juga gak bagus kan. Nah untuk itu perlu juga diperhatikan kemudahan keluar dari perparkiran, sama dengan proses masuk, pintu keluar, jalur keluar, dan lokasinya perlu dipermudah.

Tapi perlu juga dicatat, bahwa uraian di atas hanya berupa masukan, bukan solusi mutlak, mengingat kondisi masing-masing tentu berbeda-beda, sehingga perlu penyesuaian di lapangan.

Langkah Persuasif
Selain langkah-langkah mengambil jalur regulasi untuk mendukung upaya seperti ini, sepertinya perlu juga diambil langkah persuasif. Penulis terinspirasi waktu ingat di mall Surabaya Plasa ada toilet yang masuk rekor Muri. Penulis lupa rekornya karena apa. Tetapi intinya dengan bekerja sama dengan penyelenggara Muri bisa menjadikan gedung yang mengaplikasikan parkiran khusus difable masuk rekor Muri. Seperti kita tahu adanya parkiran khusus disability person bermobil hanya ngikuti apa yang sudah ada di luar negeri. Dan penulis rasa modifikasi roda tiga khusus untuk difable biker hanya ada di Indonesia CMIIW. Jadi bisa dikatakan ini rekor pertama didunia yang mengaplikasikan parkiran khusus difable biker. Tentu ini akan jadi good point bagi pengelola parkir. Ya toh…

Sambil berharap, para pengelola gedung dan perparkiran terbuka hatinya, tanpa perlu demo, tanpa perlu tekanan, jangan lagi ada diskriminasi ditengah alam yang makin tidak kondusif bagi sikap saling harga menghargai.

Sekian..semoga bermanfaat
Salam