DEVIL IN MY HEART Part4

Image and video hosting by TinyPic

Part 1 Part2 Part 3

Aku bangkit dan mendatanginya. Aku merangkul Kyuhyun dari belakang. Kulihat wajahnya benar-benar suntuk. “Oppa, temani aku makan. Aku sudah lapar sekali!” aku merengek sekali lagi. Kyuhyun menoleh kearahku, pada jarak sedekat ini, aku hampir tak bisa bernafas karena gugup. Dia tampan aku menyukai warna kulitnya, putih. Bibirnya, aish!! Dia benar-benar sempurna.

“Aku tak akan makan” ujarnya kecil. “Kenapa?” tanyaku

“Aku tak akan makan sebelum kita bermain game. Jika aku kalah, aku akan makan, tapi jika aku menang, kau harus menuruti keinginanku” ujarnya. Oh? Menantangku?  Aku melepaskan pelukannya.

“Baik. Sebentar aku ambil punyaku dulu” ujarku Kyuhyun menahan tanganku.

“Itu, pakai punyamu dulu” ujarnya, melirik notebook putih di meja diujung kamarnya. Dia masih mengingatnya kalau itu punyaku?

Aku mengangguk dan mengambil notebook itu.

Aku duduk berhadapan dengan Kyuhyun, Kyuhyun memasang kabel Lan dan menyettingnya.

“Siap!” tanyanya, aku mengangguk.

Lima menit, aku mendapat beberapa pengawal sedang Kyuhyun, senjatanya hampir habis, tapi dia belum mendapat jackpot sama sekali.

Setengah jam berlalu Kyuhyun mulai bisa memimpin, aku tahu strategi permainannya sangat bagus, tapi aku tak ingin kalah darinya, meskipun dia pemain game handal.

“Kyu!! Mengalahlah!! Kau tak mungkin menang melawanku!” aku menggeretak Kyuhyun, Kyuhyun menyeringai.

“Yang harusnya berkata seperti itu aku Jeje” ujarnya santai.

Kyuhyun mengerahkan seluruh anak buahnya untuk menembaki bentengku, jadi kugunakan semua uangku untuk membeli senjata, lalu kutembaki anak buah Kyuhyun. Tapi ternyata aku termakan strateginya, Kyuhyun menghancurkan menaraku dan menembakiku. Aku kalah.

Dia tertawa puas. Aish!! Aku menyukainya tertawa seperti itu, kupasang wajah kesalku.

Kyuhyun berdiri disampingku.

“Hm? Aku menang kan?” ujarnya puas.

“Turuti apa mauku” ujarnya pelan. Kyuhyun menarik tanganku.

“Ayo makan. Suara perutmu berisik sekali” ujarnya, aku mengikutinya.

Aku duduk dimeja makan.

“Eh? Siapa yang menyuruhmu duduk? Ambilkan aku makanan” ujarnya, ha? Aku? Dia itu!! Huft!

Aku bangkit dan mengambilkannyanya nasi juga lauknya.

Aku meletakkan piring berisi makanan itu didepannya.

Usai makan, aku mengambil piringnya dan mencucinya. Kyuhyun berdiri disampingku.

“Sini.. kubantu” ujarnya kecil, mengambil piring yang sudah kusabun, aku melihatnya aku bisa merasakan bibirku tersenyum, mungkin karena aku senang dia masih seperhatian ini padaku. Dia menyalakan airnya cukup besar, aku mengecilkan keran itu.

“Jangan terlalu besar. Kau mau membayar air dengan harga mahal?” tanyaku. Kyuhyun membesarkan lagi lalu membasuh piring itu, membuat air keran itu menyebar kemana-mana.

“Kyuhyun!! Kecilkan airnya..” ujarku melihatnya, Kyuhyun tetap membilas piring yang sudah kusabun. Air keran terkena wajahku karena Kyuhyun tak mengecilkannya, aku mengusapnya dengan tanganku, tanpa sadar tanganku masih bersabun.

“Au!!” aku berteriak, karena mataku terkena tanganku yang bersabun, aku terpejam dan tak melihat apapun. Perlahan Kyuhyun mengusap mataku dengan tangannya yang berair dengan lembut, aku diam membiarkannya melakukan itu. Tangan Kyuhyun yang tak membersihkan mataku memegang wajahku.

“Bukalah perlahan” ujarnya pelan, aku membuka mataku. Kulihat wajah Kyuhyun didepanku, kurasakan tangan dinginnya diwajahku. Aku mengedipkan mataku beberapa kali memastikan mataku sudah tak apa-apa.

“Matikan airmu!!” aku melepaskan tangannya dan mematikan airnya.

“Ck, kau itu, cuci dulu tanganmu!” ujarnya, aku melihat tanganku yang masih penuh sabun. Kyuhyun menyalakan keran, dan membasuh tanganku. Kyuhyun selalu saja membuka keran dengar besar. Dan itu membuat air tersemprot kemana-mana.

“Kyu, kecilkan airnya!!” aku sedikit berteriak disampingnya. Kyuhyun tak mendengarkanku, dia malah terus membasuh tanganku dan membuat semprotannya makin besar.

“Kyu!! Bajuku basah..”aku berteriak. Kyuhyun menyeringai, dan melepas satu tangannya, lalu membawaku kedalam pelukannya, namun tetap menghadap keran. Ommo!! Kyuhyun meletakkan dagunya di bahuku. Astaga!! dulu, dia juga seperti ini.

Kyuhyun mengecilkan kerannya.

Aku menikmati saat-saat seperti ini.

“Kyu, tanganku sudah bersih!! Lepaskan!” aku berusaha melepaskan tanganku dari Kyuhyun, namun dia menahannya.

“Kenapa harus dilepaskan. Jangan samakan tubuhmu dengan pikiranmu Jeje…” ujarnya pelan.

“Aku tahu kau masih sangat mencintaiku, berhenti berpura-pura dan menyakiti dirimu Jeje… kau juga tahu aku masih sangat mencintaimu” ujarnya lagi.

“Kumohon, kembalilah seperti dulu, aku ingin melihatmu bersikap seperti dulu, aku merindukan sikap lembutmu Jeje… aku merindukan hatimu yang hangat, aku merindukan senyum tulusmu, bukan Jaerin yang sekarang, Jaerin yang selalu hidup dalam kepura-puraan.” Ujarnya pelan, aku melihatnya, apakah aku sebegitu menyakitinya? Dia terlihat frustasi.

“Mianhe…” aku membuka suaraku pelan,, suara yang hampir dua bulan lalu kusembunyikan.

“Kembalilah…” ujarnya lagi, aku melihatnya. Kyu… aku ingin kembali, namun setiap melihatmu dengan In Hyeong, kenapa rasa sakit itu muncul dan aku selalu ingin bersikap seperti itu.

“Ingin… ingin sekali Kyu… tapi rasa sakitku jauh lebih dalam…” ujarku bibirku bergetar, aku tak sanggup memandang wajahnya lagi.

“Aku tak menyuruhmu berubah didepan siapapun, aku hanya ingin kau berubah saat kita berdua…” tawarnya tersenyum kecil.

“Kita bisa berpura-pura lagi saat In Hyeong ataupun Yesung ada” sarannya. Kyuhyun tersenyum manis padaku, lalu mematikan kerannya dan membawaku kedalam pelukannya.

Aku memeluknya erat.

“Bajumu basah, gantilah.” Ujarnya, aku melepaskan pelukanku.

“Ini kan gara-gara kau.” Ujarku pelan, memukul dadanya. Kyuhyun tersenyum kecil.

“Kau akan janji kan?” tanyanya lagi, aku melihat matanya, dia berharap aku terlalu lebih.

“Molla…” jawabku pelan, lalu meninggalkannya.

Kyuhyun’s POV

Aku memeluknya erat. Aku tak ingin dia berubah jadi sebelumnya… aku benar-benar ingin dia kembali seperti dulu, menjadi Jeje yang mampu membuatku melupakan semua hal.

“Bajumu basah, gantilah” ujarku melepas pelukanku setelah memegang bajunya yang basah kuyup karena permainan airku.

“Ini kan gara-gara kau” ujarnya pelan, Jaerin memukul dadaku. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.

“Kau janji kan?” tanyaku memastikan dia akan berubah.

“Molla…” jawabnya enteng, setelah itu meninggalkanku, aish!! Kenapa sih dia itu… walaupun 4 tahun pacaran dengannya, rasanya bukan dia.

Aku mengikutinya dari belakang, Jaerin masuk kedalam kamarnya.

“Heh? Kenapa mengikutiku? Aku ingin ganti baju” ujarnya pelan. Aku tersenyum.

“Memangnya kenapa? Bukankah sebelum ini juga kita sudah biasa?” tanyaku membuat wajahnya sedikit merah.

“Itu dulu…” “Itu akan tetap selamanya Jeje…” ujarku menyambatinya.

“Keluarlah…” ujarnya mendorongku keluar kamarnya, aku mengikuti maunya setelah itu dia menutup setengah pintunya.

“Jangan mengintip…” ujarnya lalu memainkan sebelah matanya. Aish!!! Dia cantik saat tersenyum, manis sekali.

*****

Kulihat sore ini, Jaerin duduk bersama Yesung. Yesung memang sangat sabar menghadapi Jaerin yang bersikap aneh itu.

“Jaerin…” kudengar Yesung memulai percakapannya.

“Hm? Wae?” Tanya Jaerin,astaga. Kenapa acuh sekali?

“Aku ingin mengajakmu jalan…” hah? Yesung mengajaknya jalan?

Tunggu, bukankah Jaerin sangat agresif terhadap Yesung? Kenapa tak ada seorangpun dia berubah begitu? Apa yang terjadi? Apa-apaan ini? Jangan-jangan…

“Kapan?” Tanya Jaerin dia sibuk membolak-balik majalah.

“Malam ini” ujar Yesung pelan.

Jaerin menutup majalah itu, dan meletakkannya diatas meja.

“Mianhe, aku sedang tak ingin jalan-jalan Yesung…mungkin lain kali…” Mwo? Jaerin menolak? Benarkah?

Aku keluar dari kamarku, Jaerin menyadari kedatanganku.

“Ne. Yesung… aku tunggu nanti malam… jangan terlambat ya?” dia berubah drastis, tangannya segera menggenggam tangan Yesung. Heh? Memangnya aku akan cemburu, setelah melihatmu begitu hancur melihatku bersama In Hyeong.

Dasar bodoh! Kau melakukan ini hanya demi aku? Entah kenapa melihatnya bersama Yesung kali ini, hatiku lega dan benar-benar senang.atau mungkin karena aku tahu kalau Jaerin berpura-pura?

“Baiklah, aku tak akan telat…” ujar Yesung, apa Yesung tahu permainan Jaerin? Kenapa dia juga berubah seperti itu, tanpa bertanya pada Jaerin.

“Kemana In Hyeong?” tanyaku. Jaerin mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu.

Aku berjalan keluar rumah, meninggalkan mereka berdua.

Kulihat In Hyeong di taman depan sedang menyirami bunga kesukaannya. Aku menghampirinya.

“Jagi…” sapaku tersenyum melihatnya.

“Kyuhyun, aku sudah menyiapkan pertunangan kita, hari ini, temani aku menyebar undangan ya?” Oh? Dia sudah menyiapkan semuanya yah… lalu Jaerin?

“Baiklah… apakah Appamu akan datang?” tanyaku, In Hyeong menggeleng “Molla”

Aku berharap tak ada dari orang tuaku ataupun In Hyeong yang datang. Jaerin akan dalam masalah jika sampai Appa dan Omma datang.

Huft!! Minggu depan. Apakah aku harus melakukan ini?

Aku memang mencintai Jaerin, tapi apakah mungkin aku meninggalkan In Hyeong? Jika aku melakukan itu, otomatis membuat Appa marah karena aku tak menjalankan rencananya dengan benar.

*****

“Jaerin… kau akan jalan kemana?” Tanya In Hyeong, aku menoleh melihat Jaerin yang turun dari tangga, cantik. Gaun selutut berwarna putih tulang menggunakan tali spaghetti  itu makin terlihat Jaerin cantik, apalagi Higheelsnya, astaga!! Ini!! Ini gaun yang dipakai Jaerin saat pertama kali kencan denganku kan!!

Jaerin tersenyum sungging kepadaku. Sial!! Dia pamer lagi.

“Entahlah Unnie, kata Yesung hari ini akan ada surprise, aku sendiri tak tahu.” Ujarnya lalu turun dari tangga.

“Jangan pulang malam Jaerin, besok kau harus membantu In Hyeong mempersiapkan pertunanganku” kataku.

“Ne. Oppa.. aku tahu, lagipula Yesung itu tak pernah mengajakku sampai malam, terakhir aku kencan dengan Yesung, dia mengantarku pulang jam 9 malam. Bukankah itu hanya sebentar?” tanyanya sambil mengumbar senyumnya. Aish!! 9 malam!! Kau menyidirku karena selalu membawamu keluar sampai jam 1 malam!!

“Ah, sebentar, Unnie ada sesuatu untukmu” ujar In Hyeong lalu bangun dari duduknya dan berjalan keatas, berselingan dengan Jaerin yang menuruni tangga, Jaerin mengangguk dan melihat In Hyeong masuk kekamarnya tanpa melihat tangga yang dituruninya, alhasil, dia terpeleset, dan jatuh.

“Aaa!!!” jaerin berteriak seketika saat dia terjatuh.

Aku langsung berlari menangkap Jaerin yang hampir jatuh. Jaerin memelukku erat.

“Ya! Hati-hatilah.. untung kau tak jatuh” ujarku pelan masih memeluknya. Aku membantu Jaerin berdiri lagi. “Kau cantik…” bisikku. Jaerin tersenyum dan menunduk menyembunyikan wajah malunya. Aish!! Dia menerima tawaranku? Dia berubah saat kami berdua.

“Em, kalian…” In Hyeong? Aku mendengar suara In Hyeong,aku menoleh namun aku tetap memegang tubuh Jaerin. Jaerin diam dan hanya mengikutiku.

“Sepertinya dia sangat gugup akan kencan dengan Yesung.” Ujarku pelan, melepaskan tubuh Jaerin.

“Jaerin, kau gugup?” Tanya In Hyeong menghampiriku dan Jaerin. Jaerin tersenyum kecil dan mengangguk.

“Kakiku sedikit sakit Unnie..” ujarnya, aku melirik High heels yang dipakai Jaerin, dia memang terlihat sedikit kesakitan, pasti karena terpeleset tadi.

“Ya! Kau kan akan kencan, bisa ditahan?” Tanya In Hyeong memapah Jaerin menuju sofa, aku berjalan disebelah Jaerin.

“Molla..” ujar Jaerin berjalan dengan agak pincang, heh? Bukankah tadi aku sempat memeganginya sebelum dia jatuh? Kenapa masih sakit? Terkilir juga tidak. Dasar!!

In Hyeong membantu Jaerin duduk disofa.

“Ini, kau akan terlihat lebih cantik jika memakai ini” ujar In Hyeong menjepitkan sesuatu dirambut Jaerin yang tak memakai aksesoris apapun.

“Nah,, Kyuhyun, bagaimana?” Tanya In Hyeong padaku. “Eh… em, cantik” ujarku pelan, jujur saja jika ditanya seperti itu aku gugup, bagaimana tidak, aku mengatakan cantik didepan In Hyeong.

Tapi Jaerin benar-benar cantik, jepit rambut kecil berwarna putih itu membuat manis penampilannya malam ini.

Jaerin memijit kakinya pelan.

Tak lama setelah itu, Yesung datang.

Yesung cukup tertegun melihat Jaerin.

“oppa, unnie, aku pergi.. dah!!” pamit Jaerin padaku dan In Hyeong.

Huft!! Mereka akan kemana? Apa Yesung orang yang romantis? Apa aku tak lebih romantis daripada yesung? Ya!! Aku ingin ikut mereka.

Author POV

Jaerin berjalan menuju mobil Yesung, diikuti Yesung yang ikut masuk kedalam mobilnya.

Yesung membawa Jaerin kepinggir jembatan Banpo.

Jaerin dan Yesung turun dari mobil.

“Indah ‘kan?” Tanya Yesung pelan melihat Jaerin yang memperhatikan air mancur jembatan itu.

Jaerin tersenyum kecil, “Iya. Indah sekali…”

“Sepertimu Jaerin… indah” ujar Yesung, Jaerin tertawa kecil.

“Iya, benar. Sama sepertiku, sayangnya keindahanku hanya bisa dilihat dari luar.” Ujar Jaerin.

“Kau salah Jaerin. Kau indah, luar dan dalam.”

Jaerin melihat Yesung yang masih melihatnya.

“Kita akan pulang jika kau terus berbicara seperti itu.” Ujar Jaerin datar,

“Mian” ujar Yesung pelan. Dia masih menatap Jaerin setelah Jaerin memalingkan pandangannya.

*****

^Hari pertunangan Kyuhyun-In Hyeong^

“Unnie, kau cantik. Benar-benar cantik”entah berapa kalinya malam ini Jaerin terus-terusan memuji In Hyeong.

“Kau ini, Unnie sudah tak bisa menghitung kau berapa kali mengucapkan kalimat itu Jaerin” ujar In Hyeong. Jaerin duduk di kasurnya memegangi dadanya.

“Kau kenapa?” Tanya In Hyeong yang mengetahui Jaerin sedikit kesakitan. Jaerin melihat In Hyeong dan menggeleng.

“Aku tak apa-apa Unnie, tenanglah…” ujar Jaerin tersenyum.

“Aku ambilkan minum” ujar In Hyeong, Jaerin mengangguk.

to be continued…

17 thoughts on “DEVIL IN MY HEART Part4

  1. Rencana pappanya *kyuhyun* ??
    Jgn2 tu yg bkin kyu putus ama jeje ya?
    Whoaaa..pnsaran! Lanjut lanjut .. Pertunanganx gmna ya? Gagal? <- plakkkk doain yg ga bner!

  2. Kyu sm appana punya rencana apa?
    Smoga pertunanganna ntar batal… :D

    Sedih bgt pas jaerin megangin dadana…
    Hue….

    Lanjut chingu…

  3. Papa.y kyu punya rencana apah tuh?
    jgn2 kyu mutusin jaerin gr2 bokap.y.

    aduh smoga pertunangan.y btal.
    aq stju.y kyu ma jaerin.
    kcian ma jaerin.

    ntu jaerin knp? ko megangin dada.y.

  4. pokoknya kyu hrs sm in hyeong!!!!
    kasian in hyeong nya.
    pertunangannya g blh batal.
    kalau jeje, mati aja g pp. *hehe.. mian buat jeje lovers*

    lanjut author!!

  5. seru…Ya!!!!!!!
    kayaknya Kyu ~Jeje putus gara gara appa nya Kyu…Ya…..
    lanjut dong author……ga pake lama…………!!!!

  6. Hiks. . . Sesama wanita q bner2 sakit hti,, in hyong bertahanlah,, q jg nahan2 biar g banting brang kok wkt bca adgan kyu ma jaerin,,
    @in hyong talk: bgaimana nasibq nanti?? Hiks. . .
    *digemplang author*

Comment please? ( ื▿ ืʃƪ)