Dilemma ^.^

Huff… pusinggg… lagi dilema huhuhu curcol dah -.-

Gara2 dapat “pe er” beruntun menjelang weekend hadoooh bisa suram nie malming >.<  Pe er yang bikin pusing 7 keliling itu ak dapat dari atasan siang ini. Jadi ceritanya, masa percobaan ak uda ampir jatoh tempo & uda saatnya melakukan kegiatan evaluasi yang ak sangat amat yakin sekali hanya bersifat administratif semata. Tapi aktivitas yang hanya sekedar administratif ini justru yang bakal menganggu tidur nyenyak ak 😦

Coba bayangkan gimana ak ga pening2… atasanku memberikan 1 lembar form evaluasi & meminta ak bertapa selama sabtu-minggu ini dengan tujuan mengisi kira2 berapa skor yang pantas ak dapat (terbagi dalam kategori Very Good – Good – Less Good dan Very Poor) Yah klo boleh mah ak mau aja mengisi semua bidang yang dievaluasi dengan nilai Very Good tapiii masa iya ak akan melakukan hal itu??? nanti apa pendapat atasanku? (walaupun ak sempat bilang dg nada bercanda, klo ak yang isi berarti nanti atasanku ga boleh ngubah2 lagi hahaha, maunyaaa…) Well, klo untuk mengevaluasi hasil kerjaku sampai saat ini, ak emang cukup pede klo rapor kali ini cukup baik, masa adaptasi juga sepertinya berhasil, team work terjalin dengan baik & cukup kokoh, dan tugas2 yang dikasih selama ini dapat ak kerjakan dengan lancar walau masih ada kekurangan disana sini (hellooo nobody perfect, right –> ngeles kyk bajaj)

Bidang2 yang dievaluasi termasuk disiplin, tanggungjawab, attitude, inisiatif, kemampuan kerja,pencapaian target, dan teamwork. Klo ak maunya ngasih nilai Very Good semua wkakakakakakk tapi nanti dinilai terlalu optimis & lebay (halah). Klo ak ngasih nilai Good aja nanti dibilangnya average, ga menonjol, inget lho suasana kerja sekarang kan kompetitif banget (@.@). Klo ak ngasih nilai Less Good dan bahkan Very Poor (mana mungkin ak mau kasih skor segitu!), ak nanti akan menjadi sangat merendahkan diri sendiri (>.<). Ak dilemaaa… hiksss harusnya penilaian ini datang dari atasan tapi atasnku bilang dia mau fair & memberikan ak ksempatan untuk mengevaluasi diri sendiri yang mana akhirnya sukses membuat ak dilema besar2an -.-

Klo bicara mengenai tolak ukur mengapa kita bisa memberikan skor tertentu untuk performance kita, tentu masing2 memiliki tolak ukur tersendiri, yang mana parameternya kita sesuaikan dengan segala aspek yang melekat termasuk  ability kita, kondisi & situasi plus lingkungan yang kita hadapi. Problem yang ak kuatirkan klo ternyata tolak ukur yang ak pake tersebut tidak sesuai atau bahkan berlawanan dengan tolak ukur atasanku (gawat dunk @,@). Mungkin karena alasan tersebut juga, si atasan memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengukur diri sendiri? yach metode yang cukup fair sie, asal jangan nanti bawahan uda cape2 merenung & memberikan nilai dengan susah payah, besoknya dibantai semua oleh atasan & diganti dengan penilaian subjektif si atasan, bisa nangis darah tuch bawahannya ^^ Hopefully atasanku bukan individu macam demikian, Amen…

Alhasil, malam sabtu ini sambil menulis @alittlebeezy, ak berusaha, berupaya dan mencoba dengan keras untuk meracik formula yang tepat guna mengisi si lembar evaluasi yang masih tergeletak manis & polos di mejaku. Ak ingin memberikan kesan bahwa ak memang pede & cukup puas (cukup puas means belum puas sepenuhnya. Human basic characteristic: tidak pernah puas) dengan hasil kerjaku selama ini tapi ak juga ga mau sampai takabur & yang paling penting jangan sampai memberikan penilaian yang bisa menimbulkan kesan negatif… Yup setinggi dan semulia itu lah cita2ku malam ini, ditemani secangkir teh hangat semoga misi ini bisa terlaksana dengan sukses sehingga besok ak bebas menikmati weekend tanpa terbebani pe er. Sebagai bonus karena rela meluangkan waktu membaca curhatku ini, ak kasih link aja ya, masih berhubungan dengan topik obrolan – tentang 10 karakter pekerja berdasarkan gairahnya, nice artikel, menarik lho, silahkan dinilai anda, teman kerja anda dan bahkan atasan anda termasuk karakter yang mana ^.^

http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/16263-10-karakter-pekerja-berdasarkan-gairahnya.html

Leave a comment

Blog at WordPress.com.