Bangau Storm (Ciconia stormi), Si Paruh Merah

Bangau Storm atau Storm’s Stork (Ciconia stormi), menjadi salah satu burung air yang hidup di Indonesia. Bangau Storm burung dari famili Ciconiidae berukuran hingga 80 cm ini termasuk salah satu burung langka Indonesia. Popolasi Bangau Storm di seluruh dunia di perkirakan hanya tertinggal kurang dari 500 ekor. Wajar jika kemudian Daftar Merah IUCN melabeli burung Bangau Storm sebagai spesies Endangered (terancam punah).

Nama latin hewan dari famili Ciconiidae ini adalah Ciconia stormi (Blasius, 1896). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Storm’s Stork. Sedangkan nama umum di Indonesia adalah Bangau Storm. Masih berkerabat dekat dengan burung Sandang-lawe atau Bangau Hitam (Ciconia episcopus).

Bangau Storm atau Storm’s Stork berukuran besar. Panjang tubuhnya mencapai antara 75-91 cm. Bulunya didominasi warna hitam dan putih. Sayap, punggung, mahkota, dan dada berwarna hitam, sedangkan tenggorokan, tengkuk, perut, dan ekor berwarna putih. Paruhnya panjang agak melengkung ke atas dan berwarna merah. Kulit di bagian muka berwarna merah jambu dengan lingkar mata berwarna kuning. Selain muka, tungkai dan kaki bangau ini pun berwarna merah jambu.

Burung Bangau Storm (Ciconia stormi)

Burung Bangau Storm (Ciconia stormi). Gambar © Christopher Hill

Perbedaan mencolok Bangau Storm dari kerabat dekatnya, Sandang Lawe adalah warna bulu di lehernya bagian bawahnya. Jika pada Sandang Lawe bulunya berwarna putih, bulu pada pangkal leher Bangau Storm hitam. Juga warna pada paruh, tungkai, dan kaki yang lebih merah.

Makanan utama Bangau Storm adalah  ikan. Selain itu juga memakan katak, krustasea, cacing tanah, invertebrata dan larva serangga air. Kerap ditemukan menyendiri meskipun terkadang dapat ditemukan dalam kelompok kecil. Membuat sarang dari ranting di atas pohon yang tinggi. Saat berbiak, burung ini diketahui bertelur antara 2-3 butir yang akan dierami dan menetas setelah sekitar 90 hari.

Bangau Storm merupakan burung asli Indonesia meskipun bukan burung endemik Indonesia. Burung air ini memiliki daerah sebaran meliputi Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Thailand. Di Indonesia dapat dijumpai di pulau Sumatera dan Kalimantan. Habitatnya adalah daerah lahan basah seperti rawa-rawa, hutan rawa, rawa gambut, dan di sekitar daerah aliran sungai di daerah dataran rendah.

Bangau Storm (Ciconia stormi)

Burung Bangau Storm (Ciconia stormi). Gambar © James Eaton/Birdtour Asia

Bangau Storm termasuk burung langka dan terancam punah. Populasinya sangat kecil. Diperkirakan jumlah burung ini secara global hanya pada kisaran 250-500 ekor burung dewasa. Penurunan populasi ini diakibatkan oleh rusaknya habitat berupa hutan dan lahan basah sebagai akibat dari deforestasi maupun alih fungsi lahan menjadi perkebunan. Ancaman lainnya adalah kebakaran hutan yang kerap terjadi di wilayah Sumatera.

Akibat populasinya yang sangat kecil dan ancaman kelestariannya yang terus terjadi, IUCN Redlist memasukkan burung Bangau Storm (Ciconia stormi) sebagai spesies dengan status konservasi Endangered (Terancam Punah) sejak tahun 2012.

Meskipun langka dan terancam punah, ternyata burung ini tidak masuk dalam daftar Appendix CITES. Pun, Bangau Storm luput dan tidak termuat sebagai burung yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.

Klasifikasi Ilmiah Bangau Storm : Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Ciconiiformes. Famili: Ciconiidae. Genus: Ciconia. Spesies: Ciconia stormi (Blasius, 1896).

Referensi dan gambar :
www.iucnredlist.org/details/22697685/0
www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=3833
www.burung.org/index.php?option=com_k2&view=item&id=32:ciconia-stormi&Itemid=66
orientalbirdimages.org (gambar)

Baca artikel tentang burung Indonesia lainnya :

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di burung, satwa dan tag , , , , , . Tandai permalink.

2 Balasan ke Bangau Storm (Ciconia stormi), Si Paruh Merah

  1. ulin indonesia berkata:

    walah cuma sisa 500 ekor??? itu pun masih perkiraan…

  2. HP Yitno berkata:

    Binatang langka nih. Soalnya yang pernah aku lihat cuma bangau biasa yang warnanya putih

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.