Penyangkalan Kebenaran

– Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus –

Bacaan Alkitab hari ini: Yohanes 18: 12-27

Penangkapan Tuhan Yesus memberikan dampak buruk bagi para murid, termasuk Petrus. Tidak pernah ia menyangka bahwa ia akan mengalami dan merasakan situasi yang “mengerikan”, yaitu bahwa Guru yang diagungkan dan dianggapnya sangat hebat dibawa oleh sepasukan prajurit yang bersenjata. Tidak masuk akal baginya bahwa Guru yang hebat itu akan dibawa ke pengadilan karena dianggap melakukan kejahatan. Ia adalah saksi mata bahwa selama tiga setengah tahun “hidup bersama”, ia tidak pernah melihat Sang Guru melakukan hal yang jahat atau yang memalukan. Sang Guru melakukan hal yang berbeda dengan guru-guru agama di Israel. Sang Guru mempedulikan orang yang tidak dipedulikan serta menyembuhkan orang yang sakit dan kerasukan setan. Sang Guru mengasihi orang yang tidak dikasihi. Sang Guru memberikan makanan jasmani dan rohani bagi orang yang Dia jumpai. Sungguh mengejutkan menghadapi fakta bahwa Ia ditangkap pada malam hari oleh sepasukan tentara. Apakah kesalahannya? Tidak ada! Petrus tidak siap menerima kenyataan yang sangat memalukan itu, sehingga ketika ditanya, “Bukankah engkau juga murid orang itu?” Petrus menjawab, “Bukan!” (18:17). Petrus menyangkal kebenaran!

Kita juga dapat menghadapi kondisi yang serupa dengan kondisi yang dihadapi oleh Petrus. Ketidaksadaran akan kelemahan diri serta ketidaksiapan menghadapi situasi yang tidak kita duga dapat membuat keyakinan kita goyah. Sekalipun Tuhan Yesus telah mengingatkan murid-murid-Nya bahwa iman mereka akan terguncang (Matius 26:31), Petrus tetap tidak waspada! Kita ini rapuh sehingga kita harus bergantung senantiasa pada Tuhan agar iman kita tetap teguh dan kita tidak tergoda untuk mencari aman dengan menyangkal kebenaran iman kita. [FW]

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.