INILAH.COM, London – Sebuah badan intelijen negara Barat, ternyata menyadap telepon dalang serangan teroris 11 September 2001 terhadap menara kembar WTC di New York, AS. Siapa yang tahu akan ada serangan dan tak mencegahnya?
Para agen intelijen diduga mendengarkan pembicaraan telepon pemimpin operasi 9/11, Khalid Sheikh Mohammed dan Ramzi Binalshibh pada 20 Juli 2001. Pasangan yang sedang menanti sidang di Penjara Teluk Guantanamo ini, sedang khawatir.
Menurut Mirror, Khalid dan Ramzi khawatir salah satu pembajak pesawat, Ziad Jarrah, mundur dari rencana untuk menyerang New York. Hal ini dirilis dalam dokumen mengenai 9/11. “Ada diskusi mengenai ‘Teresa’, kata lain untuk Jarrah, akan datang terlambat.”
Kementerian Hukum AS sempat mendiskusikan panggilan telepon ini pada 18 Maret 2004. Penulis Anthony Summers memperoleh dokumen ini dan memasukkan ke dalam buku yang ia tulis mengenai 9/11, ‘The Eleventh Hour’.
“Badan intelijen mana yang mencegat panggilan telepon itu? Dan apa yang mereka lakukan dengan informasi ini?” tanya Summers.
Namakugusti's Blog 