Review & Sinopsis : Expecting Amish..

Gara-gara film ini, rencana jahit saya gagal.. Sebenarnya tidak sengaja nonton, saya memutar lagu di TV untuk menemani saya sepanjang bersih-bersih rumah.. Setelah bersih-bersih selesai dan saya akan mulai menjahit, waktu terdengar lagu yang saya kurang mood saya next deh pakai remote eeh ternyata kepencet home jadilah siaran TV.. Berhubung awal transisi dari TV ke harddisk agak lemot yasudah saya nonton TV aja, cari-cari acara bagus ternyata ada TV movie di Lifetime jam 11 siang judulnya Expecting Amish..

Tayang perdana pada Selasa malam, namun pada malam hari TV dikuasai suami (meskipun akhirnya ketiduran ^^).. FTV Selasa malam memang biasanya ditayangkan ulang keesokan harinya jam 11 siang.. Melihat trailler-nya hari-hari sebelumnya memang film ini menarik, seperti ada yang beda (semacam Flowers in the Attic yang dulu pernah saya tulis di sini juga)..

image

Film ini bercerita tentang kehidupan orang-orang Amish.. Ini adalah semacam aliran (keagamaan dan gaya hidup) di Amerika dan Kanada, yang tidak mau disentuh oleh modernitas.. Mereka bertani, berternak, bahkan membangun rumah sendiri secara gotong royong sesama orang Amish di kampung mereka.. Kehidupan tanpa listrik, tanpa mobil, apalagi ponsel.. Ini lho yang bikin tertarik saat lihat trailler-nya : baju mereka khas! Pakai seperti tudung kepala bagi wanita, dan tertutup semua sampai kaki.. Saya memang suka pada cerita yang membuat penasaran, dan cerita mengenai orang Amish ini pertama kalinya saya lihat di sini.. Awalnya saya kira Aliran Poligami, tapi ternyata lain..

Singkat cerita mengenai film ini, ada seorang gadis Amish yang beranjak dewasa dan segera akan dibaptis sekaligus dinikahkan dengan pria yang sudah ditentukan semenjak kecil.. Namun, mereka membolehkan remaja Amish untuk melihat dunia luar sekali seumur hidup, untuk kemudian menentukan nasibnya sendiri : apakah ingin keluar atau tetap tinggal sebagai orang Amish.. Nama tradisi ini Rumspringa.. Si gadis mengajak tunangannya pergi ke LA, namun tunangannya tidak mau.. Akhirnya si gadis pergi bersama tiga orang teman sebaya sesama Amish..

Nah saya penasaran tapi di film tidak dijelaskan, sesampainya di LA mereka menginap di suatu rumah yang tergolong mewah dengan kolam renang dan berbagai fasilitas elektronik yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya selama di kampung Amish.. Entah rumah siapa atau bagaimana bisa ke sana, siapa yang mengaturnya..

Mereka lalu mengganti pakaian mereka dengan pakaian ‘modern’ dan berbaur di pesta-pesta.. Si gadis awalnya merasa bersalah karena bersenang-senang, sampai kemudian dia berkenalan dengan seorang cowok secara tidak sengaja.. Oleh si cowok, si gadis diperkenalkan dengan konputer (si cowok kuliah di jurusan komputer) bahkan diberi ponsel.. Si cowok juga mengajaknya berkeliling kota, dan memperkenalkannya pada berbagai menu di kafe favorit mereka..

image

Seminggu sebelum kembali ke perkampungan Amish si cowok mengajak si gadis makan malam, lalu dia menyampaikan perasaannya dan meminta si gadis untuk tinggal saja bersamanya di kota.. Semenjak itu si gadis bimbang, di satu sisi dia menyukai si cowok dan kehidupan di kota yang menarik, di sisi lain dia memikirkan adik-adiknya karena sebagai anak tertua dia merasa bertanggung jawab selepas ibunya meninggal.. Karena merasa bersalah, si gadis memutus komunikasi dengan si cowok.. Namun si cowok pantang menyerah, dan di hari terakhir si gadis menghabiskan sepanjang siang dan malam bersama si cowok (berakhir dengan adegan yang disensor)..

Hari pun berganti dan si gadis memutuskan untuk tinggal dengan si cowok, namun sebelumnya dia ingin berpamitan secara baik-baik pada Ayahnya dan tunangannya.. Jadilah dia pulang bersama kedua temannya, karena salah satu memutuskan untuk tidak kembali..

Mengutarakan niat untuk pergi dari kampung Amish ternyata tidak semudah yang dibayangkan.. Selama sebulan si gadis maju mundur, dan si cowok frustasi karena terkatung-katung.. Di lain sisi, tunangannya mulai merasa ada yang tidak beres.. Masalah semakin rumit ketika si gadis mendapati bahwa ternyata dia hamil (hasil pergi ke kota)..

 

Si gadis memberanikan diri mengatakan pada tunangannya tentang kehamilannya.. Meskipun cukup terkejut, tunangannya merahasiakan itu dari orang-orang di kampung karena jika ketahuan maka si gadis akan diusir.. Tunangannya memprovokasi bahwa si cowok tidak akan menerima bayi itu (karena berpikir orang non-Amish cuma based on fun) kemudian dia pun merancang agar pernikahan segera dilakukan, sehingga orang-orang akan menerima bahwa anak yang lahir nanti adalah anaknya.. Dengan didesak tunangannya, si gadis memutuskan hubungan dengan si cowok melalui telepon setelah sebelumnya memberitahukan perihal kehamilannya.. Kemudian ponsel itu pun dibuang.. Beberapa hari kemudian si cowok jauh-jauh datang ke Lancester untuk menemui dan meyakinkan si gadis, namun karena kalah massa (diusir oleh Ayah dan tunangan) akhirnya si cowok pergi..

Pada hari pernikahan, si gadis masih merasa bimbang.. Dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampung Amish dan memulai hidup baru bersama si cowok yang menantinya di LA..

Meskipun ending-nya sangat gampang ditebak, namun saya puas karena berakhir bahagia.. Sewaktu saya baca review dari orang-orang yang paham betul tentang aliran Amish memang sebenarnya di film ini masih terdapat banyak detail yang tidak sesuai dengan realita kaum Amish.. Diantaranya, realita Amish berlogat Jerman namun di film logatnya Amerika, realita orang Amish boleh naik mobil asalkan tidak memiliki dan menyetir sendiri namun di film sama sekali dilarang pakai mobil, realita orang Amish menikah saat musim gugur namun di film menjadi musim dingin.. Sampai pada hal yang agamis, yaitu realita orang Amish yang belum dibaptis semisal pergi dari kampung masih boleh kembali lagi dengan harapan akan kembali menjadi Amish suatu saat nanti, namun di film apapun yang terjadi selepas Rumspringa jika memutuskan pergi maka akan diusir selamanya dari komunitas..

Menurut saya yang tidak paham mengenai kaum Amish sebelumnya, film ini cukup menarik, menambah wawasan, manis, dan membuat penasaran.. Yak, selepas film selesai saya langsung cari tau apa sih Amish itu?

image

Tambahan: saya langsung penasaran siapa pemeran si cowok, lantas saya googling.. Ternyata diperankan Jesse Mc. Cartney, namanya terdengar familiar namun saya baru sadar kalau dia ini dulu masuk ke dunia entertainment sebagai penyanyi.. Salah satu lagunya yang ternyata cukup sering saya putar adalah Because You Live dari album pertamanya Beautiful Soul rilis tahun 2004 sewaktu saya SMP.. Ya, saya ga ngeh itu penyanyinya Jesse Mc Cartney soalnya di file cuman ada judulnya saja tanpa nama penyanyinya.. Hihihi..

Di film ini, saya langsung kepincut sama Bang Jesse ini.. Kenapa? Wajahnya itu lho masa lalu bangeeet.. Terlepas dari cakep atau apa, aktor cakep memang banyak, tapi ada sesuatu dari wajahnya yang bikin saya tidak bisa lupa.. Nah, sekarang saya tau! Wajahnya ini mirip antara Ben Adams dari boyband A1 dan Leonardo di Caprio.. Tapi seingat saya Jesse Mc. Cartney dulu wajahnya tidak begini, dan memang dari hasil googling di masa lalu rambutnya blonde dengan gaya rambut poni yang kalau dilihat lagi mirip Nicky Westlife di awal kemunculan dulu.. Hayo, satu wajah mengingatkan pada tiga tokoh idola di masa lalu.. Pantesan rasanya kok ada yang ketinggalan (?) setelah filmnya selesai..

Karakter utama yaitu si Gadis diperankan Amanda Joy Michalka pertama lihat kesannya memang cantik, tapi bukan hanya cantik wajahnya unik menurut saya.. Wajahnya seperti agak Eropa Utara.. Saya kira aktris Eropa, ternyata dia dari lahir di Amerika.. Tapi AJ Michalka ini belum terlalu populer, mungkin karena masih muda, belum ada nominasi dan belum banyak membintangi film.. Lain dengan Jesse Mc. Cartney yang ternyata telah beberapa kali dinominasikan bahkan beberapa dimenangkan.. Mungkin karena dia telah memulai debutnya sejak usia 17 tahun..

Sekian sinopsis dan review yang bisa saya tulis.. Jika penasaran, untuk download film ini silakan googling lagi.. Terakhir saya cek di youtube ada full movie tapi saya tidak yakin jika ada translasi bahasa Indonesia..

image

[Nov Sabatini]

***

Yuk, baca review saya yang lain tentang film :

1. Flowers in the Attic

2. Fifty Shades Of Grey

3. Kolchak : Night Stalker

4. Dating : What’s It Like To Be in Love

5. Most Impressinh Episode Of Running Man

6. Eternal Sunshine On A Spotless Mind

7. A Walk To Remember vs. A Moment To Remember

8. Curious Case Of Benjamin Button

9. The Great Gatsby

10. Hachiko : a Dog Story

11. Keith

Leave a comment