Jagalah Kekudusan!

Bacaan Alkitab: Yehezkiel 42 – 43

“Dan Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku  dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya  dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan  nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati”  (Yehezkiel 43 : 7)

Ezekiel_Sees_God's_Glory_1193-142

Allah yang kudus menghendaki agar kita menghargai kekudusan-Nya dan menyingkirkan ketidaksetiaan. Selain itu, saat ini, Allah Roh Kudus berdiam di dalam diri setiap orang percaya. Oleh karena itu, kita perlu memperjuangkan kehidupan yang kudus, yang sesuai dengan firman-Nya.

Penglihatan tentang Bait Allah di pasal 40-42 diikuti dengan nubuatan kembalinya kemuliaan Allah ke dalam Bait-Nya. Hal ini sangat melegakan sebab pada akhirnya Allah berkenan untuk tinggal selama-lamanya di antara umat-Nya. Satu hal penting untuk kita perhatikan dari perikop ini adalah tentang kekudusan. Allah itu kudus sehingga Dia berkenan untuk diam di dalam Bait Allah tempat umat Allah menghargai kekudusan nama-Nya (43:7) serta menyingkirkan ketidaksetiaan (43:9). Bahkan, daerah tempat Bait Allah itu berada menjadi kudus adanya (43:12)

Perjanjian Lama menonjolkan pentingnya Bait Allah bagi umat Israel, sedangkan Perjanjian Baru mengajarkan bahwa setiap orang yang sudah menerima Kristus adalah Bait Allah (1 Korintus 3:16). Kehadiran Allah sekarang ini adalah di dalam diri orang-orang percaya. Secara ideal, kehadiran Allah adalah melalui kita, para pengikut Kristus. Uraian ini kiranya menyadarkan kita akan pentingnya menjalani hidup kudus, yaitu hidup yang sesuai dengan firman Allah. Kita harus hidup kudus bukan hanya karena Allah menghendaki kita untuk hidup kudus, tetapi juga karena diri kita semestinya mengungkapkan kehadiran Allah di tengah dunia.

Yohanes Calvin menulis di dalam Institutio, “Kekudusan hidup merupakan suatu target yang mesti diusahakan dan diperjuangkan.” Maukah kita mengusahakan dan memperjuangkannya?

Jagalah kekudusan hidup, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Tuhan!

Artikel oleh: April 1, 2013   Kategori : Biblical Devotion from Ezekiel (Renungan Alkitabiah dari Kitab Yehezkiel)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda