Just One Taeminnie

FF Special for Taeminnie b’day!!!

Happy birthday uri maknae, LEE TAEMIN :*

Sebenernya di SHINee aku suka Jinki aka bang Onew, tapi entah mengapa ketika melihat perubahan pada diri dedek kecilku ini *haiah* aku jadi tertarik sama dia…

Dedek Taemin sudah besar~~ Dedek Taemin sudah besar~~ xixixi

suka deh *.*

oiya, yang mau baca Taemin-Hyorin couple, silahkan baca di sini yaa : #1 #2 #3

karya L~ juga kok, tapi masih TBC. Jadi stay terus di sana kalo pengen baca lanjutannya^^

 

 

Just One Taeminnie

 

“Hyorin-ah! Palli! SHINee comeback!” teriak omma dari ruang televisi. Hari ini memang SHINee comeback, dan aku tidak akan melewatkannya.

“Ne, omma!” jawabku. Segera kubereskan sketsa gedung pertunjukkan yang baru kukerjakan 50% itu, kemudian turun menuju ruang televisi untuk melihat SHINee. Sudah lama aku menjadi fans SHINee. Sejak pertama mereka debut. Aku tidak tahu alasan pastinya mengapa aku menyukai mereka. Apa karena Jinki? Atau memang karena kharisma mereka?

“Lihat! Uri Jinki… Aigo~ Keren sekali!”

Aku tersenyum. Benar. Jinki terlihat keren di album kali ini. Suaranya, tidak diragukan lagi. Meskipun Jonghyun adalah main vocal, aku lebih menyukai vokal Jinki. Tetapi, aku merasa ada yang berbeda di comeback mereka kali ini. Ada yang lebih keren daripada Jinki. Membuatku berdebar ketika aku melihatnya, meskipun dari layar kaca. Padahal sebelumnya tidak pernah seperti itu! Sungguh!

Dia di sana… Yang terlihat sedikit cantik…

***

Aku berjalan menuju kelas dengan membawa seperangkat alat melukis dan sebuah buku catatan. Mengambil jurusan desain interior memang seperti ini. Tidak perlu banyak membawa buku. Hanya membawa peralatan menggambar atau melukis, dan buku catatan. Berbeda dengan jurusan lain yang kulihat selalu membawa tas yang berat.

Plak!

“Yo!”

“Aish~” kuusap kepalaku yang dipukul oleh seseorang dari belakang. “Tadi malam kau comeback, eh?” tanyaku.

Dia Jinki. Teman masa kecilku. Jinki yang kalian kenal sebagai Onew, leader SHINee. Dia adalah temanku, sejak kami masih bayi. Mungkin sejak kami dalam kandungan pun, kami sudah berteman. Karena omma Jinki dan ommaku adalah teman saat mereka kuliah.

“Oh. Kau melihatnya? Bagaimana?” Jinki balik bertanya. Diambilnya peralatan melukisku, membantuku membawanya. Kulihat dia tidak membawa peralatannya. Apakah dia lupa hari ini ada mata kuliah melukis? Atau peralatannya berada di dalam tasnya?

“Bagus sih…” jawabku. “Hanya saja, aku tidak menyukai gaya rambutmu!”

“Wae? Bukankah itu keren?”

Aku menggeleng. “Ani. Sama sekali tidak keren!” jawabku jujur. Terus terang saja, aku tidak menyukai gaya rambutnya yang terlalu panjang. Aku lebih menyukai gaya rambutnya ketika lagu Ring Ding Dong. Pangkas cepak. Dia terlihat tampan saat itu.

Jinki merengut. Dia tidak suka jika aku bilang gaya rambutnya jelek. Dia sedikit sensitif dengan gaya rambut. Kuperhatikan juga gaya rambutnya hari ini. Benar, jelek sekali! “Kau lebih pantas seperti ini, SHINee’s Onew~~~~” kataku, kemudian mengacak-acak rambut pirang tersebut.

“Ya! Aku baru saja ke salon untuk menata rambutku! Hentikan, Hyorin-ah!” teriak Jinki. Membuatku semakin bernafsu mengacak rambutnya.

Setelah puas mengacak rambutnya, aku tertawa. “Seperti ini lebih baik. Kekeke~”

Lagi-lagi Jinki merengut. “Tidak lucu!”

Kami berjalan lagi. “Jinki-ya… Aku tahu ini memalukan. Tetapi…”

“Apa?”

“Maukah kau…” Aku menarik napas dalam-dalam. Haruskah aku mengatakan ini padanya? Tetapi jika tidak, aku akan menyesal seumur hidupku.

“Menjadi namjachingumu? Oh, ayolah Hyorin! Jangan bercanda! Kita sudah berteman sejak kecil! Aku tidak bisa menjadikanmu sebagai…”

Bug.

Kupukul dia menggunakan buku catatanku. Yap. Satu sama. Tadi dia memukulku, sekarang aku yang memukulnya.

“Aish~ Apo!”

“Kau sih, aku kan belum selesai bicara!”

“Apa? Kau mau aku apa?

Lagi-lagi aku menarik napas dalam. Ayo, Kim Hyorin! Kau harus mengatakannya! “Mintakan tanda tangan pada maknaemu yang cantik itu!” jawabku, kemudian aku menyerahkan CD terbaru mereka.

Tiba-tiba Jinki berhenti. “Lee Taemin? Andwae… Kau mengidolakannya?”

Aku menggeleng.

“Lalu?”

Aku membisikkan jawaban mengapa aku meminta tanda tangan Taemin pada Jinki. Dia terlihat sangat terkejut, karena selama ini aku tidak pernah mengatakan hal tersebut. Aku pun tidak pernah membahasnya ketika SHINee comeback. Hanya membahas Jinki dan Jonghyun, membandingkan suara mereka, dan memberikan saran pada Jinki agar terlihat lebih baik di penampilan berikutnya. Tetapi entah mengapa di comeback kali ini aku melihat Taemin. Aku melihatnya secara berbeda. Bukan sebagai maknae lagi, tetapi sebagai seorang namja.

“Aku menyukainya!”

***

“Lee Jinki, besok giliranmu mencari objek melukis. Usahakan kau datang lebih awal agar bisa menentukan tema lukisannya.”

“Baik, profesor.”

“Hari ini cukup, sampai jumpa besok. Selamat siang.”

“Selamat siang, profesor.”

Teman satu kelasku segera membereskan peralatannya. Aku pun begitu, membereskan peralatan melukisku. Beruntung di mata kuliah kali ini aku mendapat nilai yang lebih bagus daripada Jinki. Karena jika tidak, dia pasti akan menertawaiku lagi karena selama ini aku selalu berada di bawahnya.

“Hyorin-ah…”

“Hm?”

“Apa kau benar menyukai Lee Taemin?”

Aku diam. “Wae?”

“Jawab saja pertanyaanku!”

Aku mengangguk mantap. “Tentu saja! Hanya saja dulu aku menganggapnya masih kecil… Sekarang dia sudah besar!”

Jinki mengangguk. “Oh.”

“Ya! Mengapa kau bertanya seperti itu?”

“Tidak. Tidak ada apa-apa.” jawabnya mengalihkan perhatianku. “Aku harus pergi. Jangan lupa menonton Music Bank nanti sore! Sampai jumpa besok!” katanya, kemudian pergi meninggalkanku.

Aku tahu jadwalnya sangat padat ketika comeback, dia pasti terburu-buru. Tetapi… Aku merasa… Aneh sekali dia hari ini…

***

“SHINee!!!”

Aku tersenyum. Tidak bosan-bosannya melihat mereka di televisi, karena aku memang fans mereka. Bukan, bukan. Karena aku menyukai Lee Taemin^^

Benar, dia berbeda. Rambutnya berwarna merah dipangkas pendek. Kuakui, aku lebih menyukai namja berambut cepak. Jinki, atau siapa pun yang memiliki ramput panjang, sekeren apa pun dia. Aku akan mengatakan bahwa dia tidak keren.

Aku ingat. Dulu ketika di album Lucifer, aku terkejut karena Taemin memiliki rambut panjang seperti wanita. Membuatnya sangat cantik. Dan aku masih menganggapnya masih kecil karena dia lebih muda 4 tahun dariku. Meskipun dia sangat keren ketika menari, aku masih menganggapnya anak kecil.

Dan kali ini, aku jatuh cinta pada anak kecil tersebut. Apakah aku sudah gila?

Ah, aku jadi teringat sesuatu. Kuketik sebuah pesan singkat pada chinguku yang baru saja kulihat di layar kaca tadi.

Yo! Kau tampan! Gaya rambutmu keren^^ Hyorin~

Terimakasih. Jinki~

Jangan lupa berikan CD SHINee untuk Taemin! Kau sudah berjanji untuk memberiku tanda tangannya! Hyorin~

Aku tahu. Jinki~

Baguslah. Aku mengingatkan saja. Kau sudah mendapatkan objek untuk tugas besok? Hyorin~

Sudah. Jinki~

Siapa? Hyorin~

Rahasia. Jinki~

Aish~ Mengapa kau merahasiakannya padaku, hah? Hyorin~

Merong. Jinki~

Benar kan apa yang kurasakan tadi? Jinki aneh hari ini! Dia tidak pernah membalas pesanku sesingkat itu, meskipun dia sedang sibuk!

Tunggu. Apakah dia menyukaiku, dan cemburu pada Taemin?

Andwae! Jangan sampai dia menyukaiku!

Karena aku menyukai Lee Taemin…

***

Bruk.

Aku menoleh. Sebuah CD jatuh di atas tasku. Tanpa melihat siapa yang menjatuhkannya, aku sudah tahu siapa dia. “Oh! Jinki-ya!” Kuletakkan peralatan melukisku, kemudian segera kuambil CD tersebut. Aku membuka CD tersebut perlahan-lahan, mencari sebuah tanda tangan milik Taemin, maknae yang kusukai itu. Tetapi sampai halaman terakhir pun, aku belum menemukannya. “Mwoya? Kau belum meminta tanda tangannya?”

Jinki duduk di kursi sebelahku. “Aku malu.”

“Ah, wae? Bukankah kau sudah berjanji padaku?”

Jinki memandangku marah. “Apa yang harus kukatakan padanya, hah? Teman masa kecilku menyukaimu dan meminta tanda tanganmu, begitu? Bagaimana bisa kau menyuruhku berkata begitu pada maknaeku sendiri? Aku juga punya harga diri sebagai leader!”

Aku terkejut. Benar juga apa yang dikatakan Jinki. “Mian…”

“Jika kau ingin minta tanda tangannya, datang saja saat fanmeeting kami nanti!”

Aku mengangguk lemah. “Arasseo. Mianhae, Jinki-ya…”

“Oh.”

Baiklah. Pupus sudah harapanku untuk mendapatkan tanda tangannya. Padahal aku menyukainya, tetapi aku tidak bisa memiliki tanda tanganya. Bahkan bertemu secara langsung saja tidak. Berbeda dengan Jinki, leader SHINee di sebelahku itu setiap hari bertemu denganku. Sejak kami kecil. Berada di sekolah dasar yang sama. Sekolah pertama yang sama. Sekolah menengah yang sama. Dan sekarang, kuliah di tempat yang sama.

“Selamat pagi!”

“Selamat pagi, profesor.”

“Sudah menyiapkan alat untuk melukis objek kita kali ini?”

“Ne~~”

“Baiklah. Objek yang Jinki bawa kali ini adalah objek yang sangat menarik. Kalian pasti menyukainya. Taemin-gun, silahkan masuk.”

Aku terkejut. “Taemin-gun?”

Taemin masuk. Dia mengenakan kaos berwarna putih dengan skinny jeans khas SHINee berwarna hitam. “Annyeonghaseyo. SHINee’s maknae, Lee Taemin imnida.”

Serempak kelas kami menjadi sangat ramai. Bagaimana tidak? Seorang maknae SHINee datang untuk menjadi objek lukis pada kesempatan ini! “Whoaa~~~~ Jinki-ya! Kau pintar memilih objek!”

“Taemin-gun akan membantu tugas kali ini. Dan tema yang diusulkan oleh Jinki adalah, maknae becomes namja.”

“Whoaaaaaaaa…..”

“Taemin-gun, duduk di sini.” Kata Profesor. Taemin menurut. Dia duduk di tengah-tengah teman satu kelasku. Dan yang membuatku semakin terkejut, dia duduk menghadapku!

Apakah ini nyata?

“Baiklah, silahkan bekerja. Penilaian kali ini sesuai pada poin A karena melukis dengan objek manusia. Hati-hati dengan lukisan kalian!”

Aku masih melihatnya. Tidak percaya jika seseorang yang kusukai itu berada di depan mataku. Menungguku melukis sosoknya di kanvas milikku. Apakah ini mimpi? Atau nyata? Aku tidak bisa membedakannya. Baru saja aku putus asa karena tidak mendapatkan tanda tangannya, saat ini dia sudah berada di depanku. Tepat di depanku!

“Hyorin-ah!”

Aku menoleh.

“Mintalah tanda tangan sendiri padanya. Hari ini kubawa dia khusus untukmu^^”

***

“Hyung!” Taemin berlari menuju ke arahku dan Jinki yang sedang duduk di kantin universitas. Baru saja aku beristirahat setelah jantungku berdebar dengan sangat cepat ketika berada di kelas, kali ini dia datang lagi menghampiri kami.

Jinki memukul kepala Taemin pelan. “Ya! Beri salam pada temanku!”

“Hyorin noona annyeong!”

Aku berdiri. “Oh. An… Annyeong! Tae…min…ah…”

Jinki ikut berdiri. “Kutinggalkan kalian berdua untuk mengobrol. Oke? Hyorin-ah! Hwaiting!” katanya, kemudian dia pergi meninggalkan kami berdua. Ya, kami berdua.

Perasaanku tak karuan. Ini memang bukan yang pertama kalinya aku menyukai seseorang. Tetapi entah mengapa aku berdebar. Merasa seperti menghadapi ujian masuk universitas lagi.

Kurapikan tatanan rambutku, dan mempersilahkan Taemin duduk. “Tae…min…ah, duduklah.” Kataku terbata-bata. Kesempatan langka ini membuat lidahku sedikit tidak mau diatur.

Taemin tersenyum. Omona, dia tersenyum! “Noona teman masa kecil Onew hyung?”

“Ba.. Bagaimana kau bisa tahu?”

“Onew hyung yang memberitahuku.”

“Oh.” Aku menarik napas dalam-dalam. Jantungku berdegup kencang sekali. Mungkin Taemin bisa mendengarnya jika dia teliti. “Tadi malam aku melihat kalian.”

“Benarkah?”

Aku mengangguk. “Kau… Tampan…” Lirihku. Aku tidak berani menatapnya.

“Terimakasih, noona. Noona menyukai SHINee?”

Aku mengangguk.

“Siapa yang paling noona sukai?”

Kau!

“Jinki.”

Eh? Aku mengatakan apa? Jinki? Mengapa aku mengatakan aku menyukai Jinki? Aish~ Paboya… Sinca!

“Sudah kuduga. Kalian memang teman yang sangat kompak!”

Aku mengangguk lagi. Taemin-ah! Sebenarnya noona menyukaimu~ Sangat menyukaimu~ Hanya saja lidah noona di depanmu ini sedikit nakal sehingga menyebut nama Jinki~ Sungguh!

Taemin berdiri. “Noona, aku harus pergi. Senang berkenalan denganmu!”

Oh? Dia sudah akan pergi? Jangan pergi! “Aku juga senang berkenalan denganmu.”

“Sampai jumpa!” Taemin melambaikan tangannya padaku, kemudian tersenyum. Kubalas melambai padanya juga.

Kim Hyorin. Apakah seperti ini saja? Tanpa ada sesuatu yang mengesankan? Tanpa mengatakan bahwa kau menyukainya, bukan menyukai teman masa kecilmu Jinki? Tanpa meminta tanda tangannya? Tanpa meminta fotonya? Tanpa meminta nomor teleponnya? Kau hanya mengobrol beberapa menit saja dengannya, dan membiarkannya pergi?

Bodoh!

“Taemin-ah!” panggilku. Taemin menoleh. “Nanti malam, kau sibuk tidak?”

***

“Oh, daebak!”

Saat ini kami berada di tanam bermain di Seoul. Kemarin aku mendapatkan dua tiket bermain gratis dari sini. Sebenarnya aku berencana mengajak Jinki, tetapi karena dia sibuk dengan comebacknya, maka aku belum sempat mengajaknya. Beruntung malam ini SHINee tidak ada kesibukan sehingga aku bisa mengajak Taemin. Mengajak Jinki, kapan-kapan saja juga bisa. Kami kan bertemu setiap hari. Kekeke~

Mata Taemin bersinar sekali. Dia pasti jarang pergi bermain di tempat seperti ini, mengingat debutnya di usia yang masih sangat muda. Dia pasti kehilangan banyak sekali waktu untuk bermain seperti temannya yang lain. Kasihan juga sih, tetapi jika dia tidak segera debut, mungkin aku tidak bisa bersamanya saat ini.

Kami berhenti di sebuah permainan. “Mau mencobanya?” tanyaku. Taemin hanya mengangguk. “Kalau begitu, ayo kita coba!”

Segera kutarik dia menuju pintu masuk permainan tersebut. Tidak perlu khawatir bertemu dengan banyak orang karena saat ini sudah larut malam, pengunjung pun tidak begitu ramai. Sebentar kami mengantre, kemudian kami menikmati permainan seru tersebut secara bersama-sama.

Menyenangkan sekali!

“Bagaimana? Kau senang?” tanyaku ketika kami baru saja turun dari permainan tersebut.

Taemin mengangguk. “Sudah lama aku tidak pergi ke tempat seperti ini. Jeongmal gomawo, noona. Aku sangat menikmatinya!” jawab Taemin sambil tersenyum.

Benar. Aku tahu kau menikmatinya karena sedari tadi kau tidak berhenti tersenyum kepadaku. Dan aku senang mengetahuinya^^

Kami berjalan perlahan menikmati suasana taman bermain tersebut. Sepertinya kami sudah mencoba semua permainan? Kurasa begitu. Karena itu aku hanya mengajaknya berkeliling saja.

Baiklah. Kim Hyorin. Ini saatnya kau mengatakan yang sebenarnya.

“Taemin-ah. Sebenarnya aku…” aku menggantung sedikit perkataanku. Kulihat Taemin yang masih menikmati taman bermain ini, tidak begitu memperhatikanku. “Menyukaimu…”

Tiba-tiba Taemin berhenti dan memandangku. “Oh? Benarkah?”

Aku mengangguk. Omo. Hatiku berdebar!

“Mengapa noona menyukaiku?” tanyanya, kemudian melanjutkan berjalan.

“Hanya… Menyukaimu saja…” jawabku lirih. Aku tidak berani menatapnya. Dan tidak tahu bagaimana reaksinya. Aku hanya ingin mengatakannya saja. Meskipun memalukan.

Dan sepertinya aku memang memalukan. Sejak kukatakan bahwa aku menyukainya, dia hanya diam, tidak bicara sepatah kata pun. Aku benar-benar merasa bersalah padanya. Seharusnya aku tidak mengatakan bahwa aku menyukainya jika membuat kami menjadi canggung satu sama lain seperti ini! Padahal aku ingin membuat kenangan indah bersamanya!

Kim Hyorin, no paboya, sinca…

Taemin berhenti lagi. Kali ini dia memegang tanganku. “Noona! Ingin berfoto?” tanyanya. Tanpa menunggu jawabku, dia segera menarikku menuju sebuah photo box di dekat rumah hantu. “Ayo kita berfoto bersama, noona!”

Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Taemin begitu sulit ditebak. Baru saja aku mengatakan aku menyukainya dan dia mendiamkanku, sekarang dia mengajakku berfoto bersamanya. Beruntung aku tidak mempunyai penyakit jantung. Jika tidak… Aku tidak akan berada dalam photo box bersamanya seperti ini.

“Rapikan dandananmu, noona!” pintanya. Dia masih sibuk memilih tema untuk foto kami. Aku hanya bisa menurut. Segera kurapikan rambutku dan pakaianku. “Selesai! bersiaplah! Hana… Dul… Set!”

Cup.

Ckrik!

Omo. Apa ini di bibirku? Rasanya manis dan hangat!

Taeminnie… Kau… Menciumku!

-END-

14 thoughts on “Just One Taeminnie

  1. Kelupaan..
    Meskipun dipost tidak sesuai tanggal ultah~
    tetapi aku sangat menyukai dedek Taemin :*

    xixixi

    go Taemin go Taemin go! Noona loves u^^

  2. omo omo….
    dicium taemin???
    mau mau mau,,eh gak deng!!!
    maunya dicium sama master of jerawat aja..hahah/abaikan
    >aku juga pertama tau shinee tu sukanya ma onew,tapi makin kesini aku lebih suka ke taemin.
    mungkin faktor sama2 magnae kyk kyu kali yah???*gak penting*
    oh oh oh!!!ternyata taemin hari ultah toh!!!/katrok bgt sih lu,gitu aja gak tau….maaf,aku kan sekedar suka dan gak tau tentang taemin…/mengenaskan(?)
    ….tanpa basa basi lagi,,saengil cukae hamnida uri magnae!!!!horeee,,pret toot teett,,,,(bunyi apaan tuh)…”aku selalu berharap..semoga kau tetep bisa menjalani semuanya dengan baik apa yang telah menjadi pilihanmu “,,,,…..komen GJ,,komen GJ,,,/BIARIN YG PENTING KOMEN

  3. oooh ternyata gak sesuai ma tglnya toh!!!
    gpp deh,yang penting saengil cukae meskipun gak sesuai dgn tgl yang semestinya…
    maklum aja aku kan gtw bnyk tntng taemin….
    >waduh,komen lagi???
    apa kata author???

  4. Kecepetaaaaaan di post nya hhu taemin sudah besar ya udah cium cium ceweeeeek -_- ditunggu lanjutannya author :D

  5. kurang panjaaangg~~ /plakk/ *reader gag tw diri*
    ff-nya bagus bgt XD
    aku baru nyadar kalo skrang tgl 18 /plak/ saengil chukkae uri taeminnie! chu~ :*dar kalo skrang tgl 18 /plak/ saengil chukkae uri taeminnie! chu~ :*

  6. kyaaaaa kereeen apalagi d buat skuelnyaa. . .
    aku penasaran gmana perasaan jinki ma si cwek apa bneran gak da apa2 hehehhehehe daebakkkkk!!!! apa2 hehehhehehe daebakkkkk!!!!

  7. Saengil chuka hamnida..
    Happy bday emin °\(^▿^)/°
    Selamat ulang taun magnae :)

    Uuuuuuuuuuuhh~ sweety bgt ikh~… emin ud gede maenan’a popo ((y)ˆ ³ˆ)(y)
    LANJUUTT!! Sequel’a d tunggu *MIAN tlat :(*

  8. Aah keren Keeren
    Tpi kurang panjaaang
    Aku juga suka onew, tpi akhir” ini aku nganggep jjong makin cakep *gadaygnanya*
    Kalo bisa ini dibikin sequelnya ya :D

Comment please? ( ื▿ ืʃƪ)