Pasar Bebas ASEAN 2015: UMKM Kita Siap? (2)

Sambungan dari Bagian-1.

Bandingkan dengan pemerintah Indonesia yang hanya mentargetkan 25 inbis dengan masing-masing beranggotakan 40 UMKM. Berarti tiga tahun lagi hanya menghasilkan sekitar 5000 UMKM.

Di tabloid tersebut dijelaskan bahwa pembinaan UMKM kita tidak maksimal karena program Pemerintah yang tumpang tindih dan tidak ada sinergi tugas masing-masing lembaga dengan jelas. Ada enam kementrian/lembaga yang mendapat tugas menjadi pembina UMKM, yaitu Kemendikbud, Kemenristek, Kemenkop UMKM, Kemendag, LIPI dan BPPT. Akibat kerja yang tidak sinergis, ketersediaan dana jadi tidak merata, dan kadang beberapa pembiayaan untuk UMKM jadi tidak tepat sasaran.

Ada juga pembina inbis yang mengeluhkan, tidak adanya peran Pemerintah yang terjun langsung membantu. Juga mereka mengeluhkan UMKM kita tidak diberi ruang untuk menggelar produknya di tempat strategis, seperti di mal besar, supermarket atau hotel. Buntut dari pembinaan yang tidak optimal ini, kualitas UMKM kita kalah jauh dibanding dengan negara tetangga.

Selama ini, mendanai UMKM dan inbis masih dianggap sebagai cost center. Padahal bila UMKM berkembang, Pemerintah bisa meraup keuntungan yang sangat besar dari efek multiplikasi yang terjadi. UMKM mampu menyerap tenaga kerja, menggerakkan industri lain dan meningkatkan setoran pajak.

Miris ya? Negara-negara ASEAN yang lain sudah menyiapkan UMKM-nya dengan matang dan terstruktur, kita masih berbenah dalam segala hal untuk pembinaan inkubator bisnis.

Lantas bagaimana sikap kita sebagai pelaku UMKM?

Mau tidak mau, suka tidak suka, MEA 2015 akan datang. Yang saya belajar dari para pengusaha sukses adalah, entrepreneur itu tidak cengeng. Dibantu Pemerintah ya syukur, tidak dibantu ya ga merengek-rengek. Entrepreneur itu punya ownership. Kita lah yang bertanggung jawab terhadap bisnis kita. Bukan karyawan, bukan pelanggan, bukan pasar, bukan juga Pemerintah.

Entrepreneur itu punya mental toughness. Sekeras apa pun tantangannya, dia akan tetap bertahan dan maju terus pantang mundur. Mentok tembok, lompat. Terperosok lubang, manjat. Jatuh, bangun lagi. Ga ada matinye, kata orang Betawi. Sempat ada filmnya tuh yang diperankan Bruce Willis, Die Hard. Saking susah matinya, bersambung sampai sekuel ke-empat, Die Hard 4. Kalau dalam bahasa Jerman-nya: Matine Angel Tenan… hehe.

Jadi, sepertinya kita tidak perlu berharap banyak dengan Pemerintah. Kita sendiri yang bisa menentukan masa depan kita. Mari rapatkan barisan. Kita berjuang bersama!

The pessimist complains about the wind; the optimist expects it to change; the realist adjusts the sails.
William Arthur Ward

*Sumber: Tabloid Kontan Mingguan 11-17 Maret 2013

.

Depok, 18 Maret 2013

Muadzin F Jihad

Founder Semerbak Coffee

Twitter @muadzin

13 responses to “Pasar Bebas ASEAN 2015: UMKM Kita Siap? (2)

  1. Setuja sekali pak..pantang menyerah..dibantu pemerintah ya alhamdulillah..ga dibantu ya sudah..minta bantuan sama yang Maha Membantu saja..entrepreneur memang dididik utk bekerja keras sekuat tenaga..either succeed or i die..salam kenal pak

  2. peran pemerintah sjk dulu smp kini gak banyak beda, thd UMKM cm berbuih buih di pidato, n ngebakin wacana,UMKM lbh sbg komoditas politik…dr dunia perbankan, unk alokasikan utangan ke UMKM smp 20% porto folio aja nunggu smp 2018, pdhal jml UMKM di Ind.gak kurang dr 50 jt. udah gitu kl hrs pinjam di bank bunganya minta ampun,aplg yg MIKRO,rata2 diatas 20%, rumit lagi prosedurnya.
    sy setuju dng statement diatas, cm emang gak ckp hanya berani aja, krn ibarat perang , jngn smp spt bambu runcing lawan M16 dan granat, jdnya akan SURVIVAL OF THE FITNESS . Biasanya kl kepepet malah jadi Ampuh ,mdh2an kepepet gak kepepet tetep ampuh UMKM ini (sdh terlatih gak dipihaki).

  3. saya ingin bertanya pak…
    brp presentasi gaji karyawan dgn pemilik usaha/owner. .?
    misal
    satu kali produksi dgn 1 orang pegawai,, keuntungan bersih sblm gaji pegawai Rp50.000

  4. padahal sebentar lagi ya … jadi inget BLBI berapa besar dana itu lari dari kantong pemerintah apakah balik 100 %. andaikan dana itu untuk mengembangkan industri UMKM wah seperti apa ramainya perekonomian indonesia dengan anak bangsa yang bermain .. 😀
    tadi mampir ke semebakcoffee terus liat Bang Iwan lagi asik diruangan dengan laptopnya mau tegur sepertinya sedang sibuk.. 😀

Leave a comment