Tangisan Seorang Bayi

Ah..
Saya hanya anak yang baru selesai menapaki dunia perkuliahan, lalu pulang ke rumah. Di rumah saya ada seorang bayi, usianya 4 tahun.

4 tahun kan bukan bayi?

Saya tahu, siapapun akan berpikir seperti itu, tapi memang adik saya ini masih bayi. Dari sejak dia datang ke rumah kami 3 tahun lalu, hingga sekarang berusia 4 tahun, dia masih saja tetap bayi. Yang harus digendong, disuapi, dimandikan, dan digantikan popok. Ukuran popoknya pun masih saja S hingga saat ini. Meskipun ia membesar cukup banyak dibandingkan 3 tahun lalu. Bayangkan! Tiga tahun lalu, popok untuk bayi newborn pun masih terlalu besar baginya!

image

Adik saya ini lucu sebenarnya. Saat ini, dia sudah bisa sedikit berkomunikasi. Menceracau “mam” dan “mama” yang meski sedikit, tapi ada bedanya. Yang pertama ia gunakan jika lapar, yang kedua jika manja. Mengangkat tangan saat minta digendong. Menggaruk popok saat sudah tak nyaman. Menangis berirama saat minta dimanja. Menarik tangan saat minta bermain atau disuapi.

Hanya saja…ada kalanya dimana ia menangis meraung-raung. Mengamuk. Mungkin karena lapar, dan diabaikan terlalu lama. Karena ketiduran, misalnya. Saat seperti ini, menyuapinya langsung akan percuma. Butuh sedikit “rayuan” dengan bicara dan digendong kesana kemari sebelum ia mau membuka mulutnya untuk disuapi.

Kejadian begitu masih tak seberapa. Hal yang menyebalkan adalah ketika malam sudah larut dan kita sudah mengantuk berat, lalu terbangun karena raungannya. Menyiapkan bubur bayi, yang ditepis karena ia masih merajuk. Mengganti popoknya dan mencuci muka dan tangannya. Ia suka basah, jadi terkadang kulalukan ini untuk menurunkan sedikit amukannya. Tapi setelah itu, ia kembali mengamuk dan menepis sendoknya saat disuapi lagi. Digendongpun seakan tak ada arti, ia tetap saja menangis.

Hah…
Malam ini pun begitu. Saat aku menuliskan ini, dia baru saja terlelap setelah menangis terus meski sudah kusuapi dan ganti popok. Akhirnya lampu kumatikan dan dia kugoyangkan-goyangkan di kaki hingga lelap.
Mungkin ia hanya mengantuk..

Selamat istirahat…

2 Comments Add yours

  1. Kiki berkata:

    :’)
    Merasakan nyes banget … mungkin karena udah jadi ibu kali ya. Salam ya buat adiknya :-*

    Suka

    1. runaaviena berkata:

      Wuah… Kalau jadi ibu lebih terasa ya mbak? Hhe..
      :’)

      Suka

Tinggalkan komentar