Home / Hikmah Kehidupan / Menjadi Sang 2 Persen

Menjadi Sang 2 Persen

Lebih Tinggi 2 Persen dari Umumnya

Pada hari pertama kamu masuk kuliah menginjakan kaki di Universitas Ternama apa perasaanmu? Senang? Biasa saja?

Bagi Saya waktu itu tentu senang.. terbayang akan di ajar oleh doktor-doktor hebat, belajar ilmu-ilmu paling up-date dan mendapat banyak inspirasi untuk dibagi ke semua orang.

Tapi…. saya kemudian berpikir penasaran, bermula dari senangnya saya mengenal para dosen-dosen saya yang hebat, mengapa ada orang yang demikian dikenal karena berkontribusi ada yang tidak terlalu dikenal padahal sama cerdasnya? Mulanya saya pikir rendah hati salah satu faktornya, namun tidak juga.. banyak juga orang rendah hati namun namanya tetap menggema di penjuru negeri seperti pak Habibie dan pak Dahlan Iskan. Mengapa pula ada profesor yang demikian terkenal sedang yang lainnya tidak padahal sama-sama profesor yg sudah banyak menghasilkan karya untuk masyarakat?

Jawabannya ternyata saya temukan di buku karya Bapak Renald Kasali. Beliau mengutip dari sasatrawan George Bernard Shaw bahwa “Only two percent of people think, three percent of people think they think and ninety five percent of people would rather die than think”. Benarkan begitu? Bahwa hanya 2% diantara semua orang ini yang benar-benar berpikir?

Penjelasannya cukup menarik. Coba bayangkan saat kamu sekolah dulu, mungkin kamu akan punya guru kesayangan karena darinya kamu merasa paling di “didik” dan terinspirasi. Mengapa tidak semua guru “seasik” guru lainnya? Ternyata hanya 2% dari seluruh guru yang benar-benar pendidik, yaitu guru kreatif yang membentuk manusia, sekitar 3% diantaranya sibuk menjadi administrator dan sisanya menjadi guru “kurikulum” yang menjalankan perintah dengan menyelesaikan kurikulum.

Contoh lain, mari kita berlogika, dari jutaan pelajar SMA di Indonesia, setahu saya sekitar 4-5% nya melanjutkan ke perguruan tinggi, dari yang lanjut ke perguruan tinggi ternyata hanya 2% diantara mereka yang meraih gelar S3 dan dari ratusan doktor atau Ph.D ternyata hanya 2% yang aktif melakukan publikasi dan menjadi guru besar. Lalu lebih dari seratus guru besar yang ada, hanya 2% yang menjalankan apa yg mereka tulis dan menghasilkan impact di masyarakat.

Dibanyak negara, dari sebagian besar penduduk, hanya 2% yang membangun usaha dari nol dan menjadi usaha menegah dan besar, dari ratusan profesional yang bekerja di perusahaan, hanya 2% yang menjadi pemimpin eksekutif, duduk dijajaran tertinggi perusahaan. Namun hanya 2% dari pemimpin itu yang benar-benar melakukan perubahan.

Demikianlah, hanya 2% yang berusaha lebih yang benar-benar menjadi “sesuatu”. Kemana yang lain?
Menurut pak Renald Kasali, mereka terjebak dalam mental “penumpang (passanger)”.

Saat membaca penjelasan bagian ini, saya seperti mendapat Eureka!! Mungkin sama terkejutnya ketika Newton menyadari adanya gaya gravitasi bumi yg membuat benda-benda tetap di tempatnya meski bumi yang bulat ini berputar-putar.

Kenyataannya, memang ketika dipikirkan ke semua aspek, hanya “sang 2%” inilah yang benar-benar bekerja keras. Dari 2% ini bisa mempengaruhi keadaan 98 persen lainnya.. mengajak “sang 3%” untuk bergerak dan mengatur “sang 95%” lainnya.

Mengapa sedikit sekali? Hanya 2%?

Dari sini lagi-lagi saya ingat betul nasihat “The power of 0.01” dari Sensei Edi Sukur

Bisa jadi, sang 2% itu adalah orang-orang yang berusaha lebih dari orang lain untuk melakukan sesuatu. 2% itu adalah orang-orang yang konsisten menempa dirinya menggeluti sesuatu. Dan menurut saya, 2% itu adalah orang yang mencintai pekerjaannya dan menjadikannya bagian dari hidupnya.

Dalam buku Bapak Renald Kasali di istilahkan bahwa sang 2% itu adalah sang driver. Penggerak. Orang-orang yang mau berpikir lebih dan berusaha lebih.

The power of 0,01 mengajarkan kita untuk selalu konsisten menempa kapasitas diri, sedang the driver mengajarkan kita untuk selalu memperbarui diri dalam bergerak. Lebih adaptif dg perubahan. Gabungan dari keduanya akan membantu menuntun kita menjadi sang 2%.

Semoga di masa depan kita bisa menjadi sang 2%. Aamiin..

Ditulis Oleh : Suci Latifah

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Sandwich Generation yang Merdeka

Sandwich Generation yang Merdeka Disadur dari Webinar Financial Yaumi Indonesia, narasumber Kak Kaukabus Syarqiyah, SE., ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *