Breath

breath

Title : Breath

Author : chiorei

Cast : Byun Baekhyun & OC.

Genre : Songfic, Angst, Drama.

Length : Ficlet.

Rating : G.

Disclaimer : The story’s mine. Bila ada suatu kesamaan dengan cerita lain, itu adalah suatu kebetulan. Also posted in my personal wordpress, http://daffodilos.wordpress.com

Song recommended : SM The Ballad – Breath.

“aku tak dapat lagi memilikimu. jadi izinkanlah setidaknya, aku mendengar deru nafasmu.”

Sinar jingga terpancar, membelusuk tirai putih yang menutup jendela kamar. Entah sejak kapan kamar ini berwarna serba putih. Dinding, lemari, meja, karpet, kasur dan semuanya lengkap berwarna putih. Mungkin sekilas dari penjelas tersebut, memperlihatkan bahwa sang pemilik kamar ini menyukai warna putih. Namun sejujurnya, tidak. Warna putih baginya adalah tanda suatu penyesalan.

Ia terduduk pilu diatas ranjang dengan bed cover yang berantakan. Guling dan bantal berserakkan di atas karpet, tak menentu. Beberapa bagian dari sprei kasur telah robek. Pecahan kaca bertebaran tiap petak lantai. Hanya satu kaca yang melindungi gambar figur sepasang kekasih yang tersenyum berangkulan. Mereka menggunakan pakaian berwarna putih. Terlihat begitu rapi dan bersih di foto tersebut.

Tanpa sadar, tangan tersebut telah memegang ponsel putih. Ia menyentuh sebuah nomor. Kemudian mendekatkan benda tersebut ke telinganya. Bibirnya yang membiru bergetar. Ia hanya bisa diam, sampai sambungan jarak jauh tersebut tersambung.

Halo.”Nyeri menyelimuti hatinya yang sudah tak karuan rasa.

“Ini aku, Baekhyun. Sudah lama bukan?” Dia –Baekhyun berkata dengan bibir yang terus bergetar.

Lebih lama dari yang ku kira.” Baekhyun hanya bisa menahan nafas berat. Perih tersebut mungkin sudah berefek pada paru-parunya. Baekhyun tak bisa berkata apapun. Bernafas saja terasa berat dan tak mudah. Apalagi berkata.

“Dimana kau sekarang?” Tanya Baekhyun ragu.

Masih di tempat yang sama dengan 8 bulan yang lalu.” Baekhyun benar-benar tak bisa lagi membendung semua rasa sakit yang menjulur diseluruh tubuhnya. Sepertinya semua syarafnya tak berjalan dengan lancar lagi. Derai air mata mengalir dari ujung mata Baekhyun mewakili semua rasa sakit yang Ia derita. Baekhyun memaksa dirinya untuk bisa bernafas lega, namun tetap tak dapat.

“A-apa kau mengalami banyak kesulitan, Ri?” Tenggorokan Baekhyun tercekat. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya.

Kurasa, kesulitan itu tak akan berarti. Kau baik-baik sajakan?” Mungkin fisik Baekhyun memang baik-baik saja. Tapi batinnya? Ia begitu lelah. Baekhyun hanya bisa menggengam hatinya yang terus berdebar perih ini. Baekhyun menghembuskan nafas. Deru nafas beratnya bisa terdengar oleh Hyeri –figur gadis di bingkai foto tersebut.

“Aku tak apa.” Jawabnya dengan volume pelan nyaris menggumam. Baekhyun tak bisa menjelaskan perih yang dideritanya. Semua kesulitan yang Ia hadapi sehari-hari, karena perih yang terus menggerogoti hati Baekhyun. Hyeri akan cemas. Hyeri akan khawatir. Dan Baekhyun tak mau itu terjadi.

Baiklah. Apa kau mau menutup panggilan ini?” Sebenarnya ada banyak kata yang ingin Baekhyun ucapkan. Tapi terlalu sulit mulut Baekhyun untuk berucap. Bila ia terus berkata, hatinya akan semakin hancur. Ia akan semakin terluka.

“Tentu.” Kemudian Baekhyun menyentuh tanda merah di layar ponselnya.

Begitu air mataku berderai. Memori indah ataupun menyakitkan terus menghantui pikiranku.

Seharusnya kita tak berpisah seperti ini. Tapi aku terlalu jahat bila terus mempertahankanmu. Meninggalkanmu juga hanya membuahkan rasa penyesalan bagiku.

Aku tak tahu harus melakukan apa, atau berkata apa untuk menghilangkan sakit yang kualami. Tak ada tabib yang bisa menyembuhkan rasa sakit yang kuderita. Semuanya terlalu menyakitkan.

Setiap kali mengingat apa yang kita janjikan, setiap kali membayangkanmu membuatnya semakin berasa perih.

Aku tak dapat lagi memilikimu. Jadi izinkanlah setidaknya, aku mendengar deru nafasmu.

.

—(fin)

a.n : Hai! Breath ini fanfic pertama yang aku kirim ke exofanfiction. Aku sering ragu buat kirim fanficku, dan kebetulan kali ini aku sudah yakin buat kirim. Aku suka lagu Breath, makanya aku bikin lagu tersebut sebagai ide dasar dari fanfic ini, hohoho ^0^. Buat cast Baekhyunnya itu, entah aku suka pakai dia buat hal-hal yang berbau sakit dan sedih /eh? Itu aja dari aku, kutunggu komentar dari kalian. Kritik dan saran selalu kunantikan. Thanks~

with love, chiorei.

14 pemikiran pada “Breath

Tinggalkan komentar