Kau Akan Kupenjarakan Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik!

Author : Mochiberry // Main Cast : Byun Baekhyun(EXO) and Kim Ahra (OC) // Genre : Fluff, Romance // Rating : Teen // Leght : Vignette //

“Kau akan kupenjarakan atas tuduhan pencemaran nama baik!”

 BkmLNm9CUAAsjtJ

Aku punya kekasih namanya Byun Baekhyun. Ia lelaki yang suka membuat kegaduhan di dalam kelas kami. Baekhyun lelaki yang manis, aku suka. Rambutnya hitam pekat, kulitnya putih tidak jauh dariku, matanya sipit dan aku suka itu.

Baekhyun menyatakan cintanya padaku dengan surat yang ia selipkan di lokerku, sangat aneh bukan? Sedangkan dia adalah lelaki yang bawel.

Pelajaran bahasa korea sedang berlangsung hari ini. Guru Kim mempersilahkan murid-muridnya untuk membacakan puisi karangan mereka satu persatu. Kali ini giliran Lee Hana, gadis tercantik di kelas.Begitu Hana maju ke depan, anak-anak lelaki di kelas kami menjadi gaduh, termasuk Baekhyun.

“Hana-ya, aku mendukungmu!” teriak salah satu anak lelaki.

“Hana, kau gadis yang cantik!” teriak yang lain.

Tiba-tiba saja Baekhyun mengambil bunga hias plastik di meja guru, ia berjalan ke arah Hana dan berlutut di depan gadis itu kemudian Baekhyun memberikan bunga itu pada Hana. Teman-teman di kelas tertawa melihat tingkah Baekhyun. Aku ikut tertawa, hambar. Baekhyun duduk kembali.

“Kau tidak cemburu?” tanya Shi Young teman sebangkuku sekaligus teman terdekatku.

“Tidak.” Aku memasang wajah setenang mungkin.

Aku tahu, Baekhyun memang seperti itu. Ia suka menggoda gadis-gadis. Itu sudah kebiasaannya sebelum kami berpacaran.

******

Sepulang sekolah setiap Hari Selasa, aku selalu menunggu Baekhyun latihan sepak bola. Aku duduk di bangku pinggir lapangan, melihat lelaki itu mengoper bola kesana sini dengan gesitnya. Begitu bola yang di tendangnya masuk ke dalam gawang, Baekhyun melihat kearahku sambil memberikan flying kiss padaku, aku tertawa geli.

“Ini.” Aku menyodorkannya air mineral beserta handuk padanya begitu permainan berakhir.

Ia duduk di sampingku. Meneguk minumannya lalu mengelap keringatnya. Aku memperhatikannya intens. Tampan sekali. Rambut hitamnya basah, keringat bercucuran di mana-mana, dan menurutku itu sangat eeer seksi.

Ia menyadari tatapan mataku, kemudian tersenyum. “Kenapa? Aku tampannya seperti ini?” godanya padaku.

Aku salah tingkah, tentu saja. “Tidak, badanmu bau Baek!” Aku menyampaikan yang tidak sangat sesuai dengan pemikiranku tadi.

Ia mengendus-enduskan hidungnya pada jersey berwarna biru dongker miliknya. “Tidak, hidungmu saja yang bermasalah!”

“Kajja! Kita pulang!” Baekhyun menggenggam tanganku erat, menarikku untuk berdiri. Demi apapun Baek, jantungku berdetak setiap kau melakukan skinship denganku.

Aku dan Baekhyun berjalan menuju rumah kami yang tak jauh dari sekolah, jadi dengan berjalan kaki 10 menit sudah sampai. Jarak rumahku dan Baekhyun hanya berbeda dua rumah. Karena aku  jarang keluar rumah, jadi aku tidak pernah melihatnya melihatnya. Aku dipertemukan di SMA yang sama dan kelas yang sama dengannya, dan saat itu aku baru menyadari rumahnya dekat denganku.

“Ahra, soal tadi aku minta maaf ya,” ucapnya. Aku tak mengerti maksudnya jadi aku diam dan mencoba mengingat. Ah, soal Hana itu ya.

“Tidak papa. Aku tahu kau hanya bercanda,” kataku tersenyum. Ia mengeratkan genggaman tangannya padaku, matanya menatap ke arah lain sambil tersenyum tidak jelas.

*******

Malam Kamis. Aku memasukkan buku-buku pelajaran untuk jadwal kamis besok. Tugas matematika sudah kukerjakan dan kini saatnya aku tidur. Tapi sebelumnya aku mengecek ponselku, Baekhyun belum memberi kabar sejak sore. Apakah dia sedang berkutat dengan tugas matematika? Baekhyun itu sangat lemah dalam pelajaran menghitung, aku tahu itu.

“Ahra sayang, ada temanmu datang,” kata Ibuku dari luar kamar. Huh, siapa sih yang malam-malam begini datang ke rumah? Tidak tahukah aku lelah?

Aku menuruni tangga, kulihat seorang lelaki duduk memungungi di sofa ruang tamu. Aku tentu sangat hapal punggung itu. Ah aku menarik gerutuanku tadi.

“Baekhyun? Ada apa?” tanyaku memasang wajah seceria mungkin. Ia menoleh ke belakang.

“Maukah kau membantuku?”

Dia memintaku mengajarkan tugas matematika. Baekhyun bilang dia sulit mencerna pelajaran matematika kemarin lusa.

“Matriks ini seharusnya kau letakkan disini.” Aku mengajarkannya dengan penuh kesabaran.

“Aigo, pantas saja hasilnya berbeda dengan kau,” gerutunya. Baekhyun mengacak rambutnya pelan, ia frustasi. Sesekali ia mengetuk pensil ke kepalanya tanda berpikir.

“Baekhyun, kau harus menambahkannya, kau tahu caranya kan?”

“Kalau aku ditambah denganmu bagaimana?” tanyanya sambil tersenyum menggoda.

“Baekhyun! Jangan bercanda!” gertakku kesal, tetapi halus.

“Hehehe, kau maukan menikah denganku nanti setelah aku sukses?” lagi lagi dia menggoda, tapi ini berhasil membuatku malu setengah mati. Kami masih SMA tetapi Baekhyun sudah berbicara macam-macam.

“Aish, kau malu ya!” Baekhyun menusuk pipiku dengan jari telunjuknya yang membuatku semakin malu.

“Baekhyun fokus!”

 “Iya, iya, jangan marah-marah dong pacarnya Baekhyun yang paling cantik!” Baekhyun tersenyum manis lalu kembali fokus pada soal matematika di hadapannya.

Baekhyun sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, kini saatnya ia pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.

“Aku pulang ya, jaljayo!” Ia mencium keningku sekilas, kemudian mengusap kepalaku pelan.

“Bye!” Aku melambaikan tanganku padanya. Ia berjalan menuju rumahnya, aku memperhatikannya sampai ia masuk ke perkarangannya. Kukunci pagar rumahku rapat-rapat.

********

“Selamat pagi, princessnya Baekhyun!” Lagi-lagi Baekhyun menggombal padahal masih pagi. Ia duduk di kursi yang berada di depan mejaku.

Aku tersenyum malu dan aku bisa melihat mata Baekhyun yang menatapku intens.

“Baekhyun berhenti memandangku!” kataku memperingatkan. Bisa mati kutu aku jika Baekhyun terus-terusan menatapku dengan tatapan seperti itu.

“Kau memakai lipstik pink ya? Manis sekali!” Ah ternyata ia memperhatikanku dengan sangat baik ya, sampai sampai ia tahu aku memakai lipstik hari ini.

“Tapi mau pakai atau tidak kau tetap manis, bibirmu tetap merah muda,” katanya lagi. Aku tersenyum mendengar penuturannya.

“Guru Park datang!” ucap salah seorang teman kelas kami. Baekhyun kembali ke tempat duduknya.

*******

Aku berlari ke ruang musik, untuk apalagi jika menemui Baekhyun? Selain bagian dari club sepak bola ia juga bagian dari club musik di sekolah. Jadi setiap hari kamis setelah selasai dari club ceerleaders, aku akan menemui Baekhyun untuk pulang bersama. Terkadang dia yang akan menemuiku tapi karena club ku lebih cepat hari ini jadi aku lah yang  yang menemuinya.

Aku membuka pintu ruang musik, tapi belum sampai setengah pintu aku melihat dua orang lelaki dan gadis yang seperti sedang berciuman? Dan kuyakini mereka berdua adalah Baekhyun dan Lee Hana?

*******

Istirahat di Hari Jumat ini kuputuskan berada di perpustakaan. Sepi, tentu saja. Mana ada orang yang mau datang ke perpustakaan saat sedang istirahat bahkan penjaganya saja sedang istirahat. Sebenarnya aku sedang menghindari Baekhyun karena kejadian kemarin di ruang musik. Seharian kemarin aku tidak membalas pesan darinya, aku tahu ia mencariku. Aku datang paling telat dibanding teman-teman sekelasku yang lain, bagus sekali saat pelajaran kedua guru tidak ada jadi aku pergi ke perpustakaan tanpa Baekhyun ketahui.

Baekhyun, apa kau menyukai Lee Hana sebelumnya sampai sekarang ini? Kenapa malah menyatakan cinta padaku? Bodohnya aku menerimamu, padahal kau tukang gombal!

Kurogoh ponselku yang tersimpan di saku blezeerku, banyak sekali pesan dari Baekhyun. Ia menanyakan aku keberadaanku. Dasar namja gombal!

“Ah kau disini rupanya, aku mencarimu tahu!” Aku kaget, tentu saja kenapa ia bisa tahu aku disini? Ia duduk disampingku.

“Kemarin kau langsung pulang ya? Jahat sekali!” Ia mengembungkan pipinya. Itu lucu, tapi untuk saat ini tidak. Aku benci Baekhyun!

“Aku lelah jadi langsung pulang,” kataku berbohong.

“Kau kenapa sih?”tanyanya. Ia menatapku dalam dengan posisi kepala yang diletakkan di meja. Sedangkan aku mencoba mengalihkan tatapan mata darinya.

Aku menggeleng pelan.

“Bohong!” ucapnya cukup keras. “Jangan tutupi apapun dariku, Ahra!”

Air mata yang sudah kutahan kini jatuh membasahi pipiku. Baekhyun memelukku. “Kenapa cantik?”

“Baekhyun jahat!” Aku memukul dadanya pelan.

“Baekhyun jahat? Jahat kenapa? Karena telah membuatmu jatuh cinta?” Huh kenapa sih lelaki ini suka sekali menggombal?

“Baekhyun siapa pacarmu yang lain?” tanyaku yang membuat Baekhyun terkejut. Ia melepaskan pelukan kami pelan.

“Kau ngomong apa sih? Pacar Baekhyun hanya Ahra!” kata Baekhyun tegas.

“Bohong! Kau pacaran dengan Lee Hana kan? Kau bahkan berciuman!” Baekhyun bingung. Ah itu rupanya.

“Ahra pacarnya Baekhyun yang paling Baekhyun sayang, kau salah paham.” Ia tersenyum hangat padaku.

Kuhapus air mataku. “Hah?”

*

“Baekhyun haruskan kita bersihkan ruang musik yang banyak debu ini? Aku benci sekali!” Hana menggerutu. Baekhyun dan Hana sebagai ketua dan wakil dari club musik sedang membersihkan ruang musik yang dipenuhi oleh debu karena jarang dibersihkan.

“Aish Lee Hana, kerjakan saja! Kau mau anggota kita gagal mengikuti lomba karena flu dari debu ruangan ini?” Sembur Baekhyun.

“AHH!” Teriak Hana yang membuat Baekhyun yang sedang menyapu lantai menoleh.

Hana kemasukan debu, ia mengucek matanya. “Baekhyun bisa kau tiup mataku?” pinta Hana.

Baekhyun awalnya ragu. “Memangnya tidak papa?”

“Aigo, cepat lakukan!” Hana geram.

Baekhyun menghampiri Hana kemudian meniupkan matanya. Disaat itulah Ahra datang, karena melihat dari sudut pandang yang berbeda ia jadi salah paham.

*

Aku malu sendiri mendengar cerita Baekhyun.

Baekhyun melirikku. “Kau akan kupenjarakan atas tuduhan pencemaran nama baik!” canda Baekhyun.

Aku diam sambil menyembunyikan senyumku. Ia menusuk pipiku pelan.

“Ahra-ya ayo sembunyi! Guru Hwang datang, bisa gawat kalau kita ketahuan pacaran di tempat sepi begini.” Suasana kini berubah menjadi menakutkan.

Baekhyun menarikku ke dalam kolong meja. Sempit sekali. Bayangkan saja satu meja ditempatkan oleh dua orang, terlebih karena meja ini paling pendek diantara meja lainnya di perpustakaan. Bahkan aku bisa merasakan nafas Baekhyun disekitar wajahku. Baekhyun memegang kedua tanganku erat, matanya mencoba mengintip Guru Hwang yang masuk ke perpustakaan. Aku menunduk malu.

“Ah kenapa dia harus masuk sih? Kupikir hanya lewat!” gerutu Baekhyun.

Mata kami bertemu. Dekat sekali. Ia mendekatkan wajahnya padaku, bibir kami bertautan. Manis sekali.

“Baekhyun sayang Ahra,” ucap Baekhyun lirih di sela-sela ciuman kami.

FIN

38 pemikiran pada “Kau Akan Kupenjarakan Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik!

  1. Asdfghjklnfdruvb #absurd ,,, kyaa baekhyun cocok banget kalo perannya kayak gini,, agak konyol ,, style baekhyun banget, nice ff

Tinggalkan komentar