Puluhan Hektar Kakao di Madiun Membusuk

Puluhan hektar tanaman kakao di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diserang penyakit busuk buah. Akibat serangan penyakit ini, tanaman menjadi tidak produktif. Selain itu, petani terancam gagal panen karena kakao yang dihasilkan akan berbercak coklat kehitaman.

Bercak hitam ini merata mulai ujung hingga pangkal buah. Apabila dikupas, daging buah akan berwarna hitam mengeras dan tidak bisa dimakan. Selain itu, tanaman yang diserang busuk buah mengalami penurunan produktivitas hingga 70 persen dari kondisi normal. Sebagai gambaran, apabila satu pohon biasanya mampu menghasilkan 100 buah, dengan adanya penyakit busuk buah produksinya tinggal 20-30 buah.

Kakao yang di serang akan busuk buahnya dan ini hanya dapat diatasi pada tanaman yang masih muda. Caranya dengan menyemprotkan fungisida kimia. Akan tetapi, pada tanaman yang usianya sudah di atas 10 tahun, cara ini tidak efektif. Petani biasanya memangkas tanaman yang diserang sampai ke akarnya dan menggantinya dengan tanaman baru.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Serangan penyakit dilaporkan terjadi secara sporadis di sentra kakao yang tersebar di Kecamatan Dagangan, Kare, dan Gemarang.

Menurut Basito, serangan penyakit busuk buah biasanya memang mengganas ketika curah hujan tinggi. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni sanitasi kebun, kultur teknis, dan pengobatan kimia. Sanitasi kebun bisa dilakukan dengan memanen seluruh kakao yang terkena penyakit kemudian menguburnya. Adapun kultur teknis dilakukan dengan memangkas dahan dan daun tanaman supaya cukup mendapatkan penyinaran matahari. “Idealnya tanaman kakao terkena sinar matahari 70 persen, katanya.source:kompas

About gurupojok

the experience is the best teacher
This entry was posted in pojok guru. Bookmark the permalink.